by

Cara Muslim Sikapi Negara Pancasila

Eyang amati ada sejumlah muslim kita yg ingin mendirikan negara islam di Indonesia, padahal para pendiri bangsa sdh sepakat bahwa Indonesia lahir sbg negara pancasila, bukan negara islam. Apakah para pendiri bangsa yg beragama islam itu muslim yg tidak bijak dan tidak paham ajaran islam shg harus dikoreksi oleh orang2 yg menuntut NKRI menjadi negara islam? Bisakah para pendiri bangsa yang beragama islam itu disebut pendosa dgn karena dituduh telah mewariskan sistem thogut kepada anak cucu yg beragama islam? Menurut eyang itu pandangan yang keliru. Kenapa? Negara islam tidak cocok diterapkan di Indonesia krn yg memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bukan hanya umat muslim saja. Bagsa kita juga butuh perjuangan Douwes Decker, Ignatius Slamet Riyadi, MGR. Sugiyopranoto, I Gusti Ngurah Rai, Yosafat Sudarso, dll.

Mereka non muslim. Kebetulan saja pejuang2 kita yang non muslim lebih sedikit drpd yg muslim. Kalau lebih banyak, tentu mereka sama saja seperti muslim juga, akan mati2an berjuang bersama2 untuk memerdekakan bangsa ini bersama2 dengan yang muslim karena agama mereka juga seperti islam yaitu sama2 mengajarkan cinta damai dan kasih sayang kepada sesama manusia. Aneh kedengarannya jika ada cerita bahwa ketika bangsa kita berjuang memerdekakan Indonesia, para pejuang kita yang muslim dan yang non muslim saling berdebat dulu akan membentuk negara islam atau tidak, dari golongan mana yang seharusnya jadi pemimpin, berapa persen jatah non muslim di pemerintahan, berapa banyak tempat ibadah bagi muslim dan non muslim yang harus dimasukkan dalam aturan terkait mayoritas dan minoritas, dll.

Saya yakin kalau itu semua dijadikan persoalan, Indonesia tidak akan bisa merdeka. Indonesia merdeka butuh semangat bhinneka tunggal ika, berbeda2 tetapi tetap satu jua. Ini tercermin dalam isi sumpah pemuda, berbangsa satu, berbahasa satu dan bertanah air satu yaitu Indonesia. Itulah aspirasi dari semua etnis juga semua umat agama di negeri Indonesia. Jika akhirnya telah disepakati lahir negara pancasila yg bukan negara khilafah, tentu saja kesepakatan itu harus dihormati dan diterima baik yang muslim maupun non muslim. Tugas generasi penerus tentu saja mengisi kemerdekaan dengan membangun bangsa dan negara bersama2 dan menjaga persatuan supaya tidak kembali dijajah lagi.

Kalau sudah disepakati sbg negara pancasila, mengapa harus dipaksakan dirubah menjadi negara khilafah? Siapa yang bisa menjamin bahwa negeri ini akan menjadi negeri yang makmur dan tentram jika kesepakatan itu dirubah? Kalau malah jadi mudah terpecah belah siapa yang mau bertenggungjawab? Darimana bisa tahu bahwa Allah tidak ridha NKRI tidak menjadi negara khilafah? Jika NKRI menjadi negara khilafah tapi bangsa kita malah menjadikan hukum islam sbg alat permainan hukum dan politik tidak islami, bukankah itu sama saja menginjak2 keluhuran ajaran islam yang rohmatan lil alamin? Siapa yg bisa jamin bahwa dengan mendirikan negara khikafah maka para pejabat muslim kita pasti jadi berubah takut bersumpah palsu, suap menyuap dan korupsi berjamaah?

Hukuman mati untuk para pengedar narkoba saja sudah lebih mengerikan daripada hukum potong tangan, tapi belum bisa juga membuat peredaran narkoba di negeri kita berakhir. Ga ada efek jera, tuh. Bahkan raja dangdut yang sering berdakwah di film2 maupun di berbagai pengajian dan kampanye politik pun anaknya ternyata terbukti pakai narkoba dan dibela ayahnya. Siapa yang teriak2 munafik untuk si raja dangdut tadi? Banyakan mana dengan yang teriak2 munafik kepada muslim yang pilih Ahok? Jika sama sekali tdk mencerminkan keadilan, islam yang mana yang sedang dipake sementara islam itu jelas2 mengajarkan bahwa keadilan harus ditegakkan? Menteri agama beragama islam dari partai islam bahkan masih menjabat sebagai ketua partai tapi korupsi dana ibadah islam saja tidak nampak ada yang merasa tersinggung atau heboh. Presiden partai mengaku islam korupsi import daging sapi tidak ada yang menuntut partai itu berbenah dari perbuatan haram bernama korupsi. Anggota dewan bancakan duit pengadaan al-qur’anul karim tidak ada demo berjilid2 atau teriak bunuh penista al-qur’an. Semua itu penistaan terhadap islam. Entah kenapa tidak ada yg demo berjilid2 sambil merasa jihad, apalagi sampai mengumpulkan jutaan umat untuk sholat jumat di monas. Walikota di Solo bukan muslim, tapi siapa yang demo berjilid2 bawa2 almaidah 51 di Solo? Jadi raja dangdut boleh bela anaknya yg pake narkoba karena dia muslim, sementara Ahok tidak boleh jadi gubernur di DKI karena dia non muslim, begitu? Siapa yang sebenarnya munafik itu, cu..?

Ya ini eyang lagi ngajak mikir, cu. Semoga bisa disikapi dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan keluhuran ajaran agama kalian masing2.

Sumber : Eyang Judiarso

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed