by

Cara Menyikapi Hadits Bagi Umat Muhammad

3. Jika anda katakan keduanya tidak bertentangan, yakni harus dipadukan maknanya, itu artinya sunnah nabi itu adanya di ‘Itrah nabi, dan itu akan kembali ke konsekwensi pada point ke-1.

Logika yg benar dalam memahami masalah diatas adalah, dua pusaka yg ditinggalkan nabi itu adalah APA dan SIAPA. Al-Qur’an sbg APA dan itrah nabi sbg SIAPA. Ada KONSEP dan ada PEMELIHARA KONSEP / PENJELAS KONSEP. Jika cuma APA (konsep) yg ditinggalkan maka akan terjadilah perselisihan yg tajam dalam memahami konsep tersebut. Persepsi si A terhadap konsep tentulah tidak sama dengan persepsi si B dalam memahami konsep. Itu baru untuk dua orang, belum untuk ratusan atau ribuan orang.

Jangan anda bawakan hadits ‘ITRATI hanya untuk mengambil muka dari para habaib zaman sekarang tapi melupakan biangnya para habaib di zaman nabi.

Kami syi’ah yang kamu sesatkan meyakini yg ditinggalkan oleh nabi itu adalah al-Qur’an sebagai konsep dan ‘itrah nabi sebagai pelaksana, pemelihara, penjelas dari konsep yg ditinggalkan.

Fahimtum??

Sumber : Status Facebook Surya Hamidi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed