by

Cara BerIslam Gus Baha

Oleh : Tias

Di atas langit masih ada langit. Buktinya Gus Baha yang alim dan berani mati untuk membela fiqhnya ternyata sering kalah….. Memang mustahil rasanya menang berargumen dengan Gus Baha yang tingkat keilmuannya sangat mumpuni, tetapi bisa jadi karena kita termasuk orang yang tidak tahu diri. Baru bisa hafalan dikit langsung nantang sana-sini. Jual penampilan, pake nakut-nakutin orang awam pula.

Kenapa Gus Baha bisa kalah? Beliau menempatkan masyarakat sebagai sentral dalam beragama. Fitrahnya manusia sebagai mahluk sosial, hingga masyarakat dianggap sebagai ladang untuk beramal mendekatkan diri kepada Tuhan. Sedang tempat Ibadah hanyalah sarana untuk menyembah Tuhan tanpa diganggu orang lain. Suatu ketika Gus Baha ditanya tentang hukum merokok.

Gus Baha yang tidak merokok dan tahu efek buruk merokokpun cenderung untuk melarang. Namun akhirnya tidak bisa apa-apa kala didebat ,” Gus, kalau saya tidak merokok terus mau bagaimana? Maksiat tidak pantes, nonton dangdutan malu….”Sang Gus hanya bisa cekikikan,” Ya sudah ngerokok juga tidak apa-apa. Qiqiqiqi.”

Dan seorang “guru” dituntut bukan hanya bisa mengajar, tetapi harus mampu mendidik, menjadi teladan bagi para muridnya bahkan di mata Pak Quraish Shihab, gurunya. Seorang guru yang baik pastilah murid yang baik karena belajar itu tidak mengenal batas usia.

Sumber : Status Facebook Tias

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed