by

Cagub DKI Agus – Silvy Intimidasi Pendukung dengan Bai’at

Dalam demokrasi, kepemimpinan berasal dari rakyat, untuk rakyat, pada rakyat. Dalam demokrasi, rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi. Hal ini d wujudkan dengan meletakkan hukum d atas segalanya. Seorang lurah, camat, walikota, gubernur, mentri, bahkan presiden pada teorinya tdk kebal hukum.

Dengan bentuk pilkada langsung, saat ini kita dapat merasakan kekuasaan tertinggi seperti janji demokrasi. Yang pilih kita sendiri. Dan bila d masa depan kita tidak suka keputusan gubernur? Silahkan teriak. Tidak suka keputusan presiden? Demontrasi sah dalam ruang lingkup demokrasi dan kebebasan mengemukakan pendapat. Tidak suka keputusan seorang pemimpin dalam demokrasi? Anda memiliki kebebasan dan hak untuk menentangnya.

Pemimpin dalam demokrasi adalah pelayan rakyat. Pemimpin dalam demokrasi bukanlah pemimpin dalam agama. Tidak semua keputusan pemimpin wajib d dukung bila tidak sesuai dengan hati nurani dan akal sehat anda.

Sedangkan bai’at dalam iklim demokrasi memaksa anda untuk menyerahkan kemerdekaan anda pada seseorang yg berdiri d bawah hukum. Seperti bai’at pada salah satu peserta pilkada, memaksa anda untuk menyerahkan kemerdekaan dan hak2 anda yg d lindungi oleh konstitusi Indonesia pada seorang calon tertentu.

Siapa yang untung? Sudah pasti sang calon. Lalu siapa yg rugi? Tentunya yg d bai’at.

Hmm,.. ide bagus sebetulnya…
Besok2 kalo aku intervew calon karyawan baru ku bai’at dulu baru ku ACC.

Kalau pemimpin dalam konteks demokrasi dapat d samakan dengan pemimpin dalam konteks bai’at, mengapa pemimpin dalam sebuah perusahaan tidak bisa?

Liberté, égalité, fraternité

(kwek)

Sumber : Status Facebook Aldi Bhumi

—–===** Source **===—–

http://megapolitan.kompas.com/…/warga.yang.hadir.di.acara.i…

https://m.detik.com/…/pendukung-dibaiat-akan-terima-risiko-…

http://jateng.tribunnews.com/…/ketua-mui-jakarta-barat-baia…

http://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20170209173536-516-192442/pendukung-ahy-dibaiat-jika-tak-pilih-nomor-1-terima-risiko/

https://almanhaj.or.id/243-baiat-secara-syari-dan-kebiasaan…

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed