by

BPPT dan TNI AU Mematahkan Ramalan Cuaca Kedubes AS

Operasi TMC dilakukan dari tanggal 3 s/d 11 Januari, di Selat Sunda, Lampung, dan Barat Pulau Jawa dengan ketinggian 10 ribu hingga 11 ribu feet. Pesawat dilengkapi dengan alat khusus yaitu empat Console dgn 8 tabung garam. CN-295 mampu mengangkut 2,4 ton garan, utk CN-212 seberat 800 kg. Pilot sudah dilengkapi peta daerah mana terdapat awan aktif (CB), dan semakin akurat dengan weather radar yang ada di pesawat. Dalam penebaran, pesawat terbang mepet dengan awan, kemudian garam ditabur yang dikendalikan oleh captain pilot. Petugas BPPT bertugas membuka console. Dengan ditabur garam, maka awan akan berubah menjadi hujan. Tiap hari pesawat terbang dua shorty, membawa berat garam yang sama.

Hasilnya mulai terbukti dan terasa, terutama di dua hari terakhir Sabtu dan Minggu (11 dan 12 Januari), yang diramalkan akan terjadi hujan besar, ternyata yang muncul awan tipis, bahkan matahari bersinar terang, Alhamdulillah.

Operasinya senyap, maksudnya secara umum tidak kasat mata, jarang diketahui, karena dilakulan tinggi di langit. Akan tetapi TMC itu mampu membuyarkan beberapa ramalan menakutkan yg menyebabksn trauma. Termasuk juga ramalan cuaca dari Kedutaan Besar AS tidak terbukti. TMC ini adalah bukti apabila kita bisa dan mau melakukan tindakan preventif, maka ancaman banjir bisa diatasi.

Walaupun TMC demikian sukses, Pemda DKI, Bekasi, Tanggerang dan Bogor sebaiknya tetap harus tetap berusaha mencari jalan lain seperti yg direncanakan, seperti pembenahan naturalisasi, normalisasi sungai, pembuatan waduk. Kalau mau, rasanya bisa kok, selama kita mau mengenali alam yang semakin berubah ekstrem, juga karena perbuatan manusia. Semoga bermanfaat informasi sederhana ini. PRAY.

 

(Sumber: Facebook Prayitno Ramelan)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed