by

Bom Bunuh Diri Itu

Tidak ada kalau masih ada “Indonesia”. Satu-satunya alasan yang masuk akal untuk melakukan bunuh diri di negeri Muslim sedamai Indonesia hanyalah ketika negara Indonesia ini dianggap tidak ada, ketika yang ada cuma ‘bangsa imaji’ bernama ‘umat’ versus non-umat, dimana pun lokasi geografisnya.

Sebab imsak itu, Muslim itu satu walaupun secara geografis tinggal di berbagai ‘negara’. Musuh Islam juga cuma satu: ‘mereka’ yang tidak satu ide dengan identitas kelompok yang menunggalkan Muslim lintas batas negara ini. Di sinilah juga terletak bahanyanya ide-ide khilafah trans-nasional seperti HTI bagi kedamaian Indonesia. Walaupun yang ditindas Palestina kita wajib membalasnya. Walaupun kita tidak di sana musuhnya bisa siapa saja yang dapat diidentikkan dengan mereka.

Bomb Bali, bom bunuh diri pertama di Indonesia, menjadi awal transisi ide ini. Bali, meskipun bagian dari Indonesia, adalah wilayah yang paling tidak ‘Muslim’ dibanding yang lain. Karena itu, paling beda identitas ‘kesatuan Islam’nya di banding wilayah lain. Setelah Bali, bomb-bom bunuh diri menyebar ke seleuruh Indonesia karena ternyata ‘negara” Indonesia memusuhi para teroris ini dan jaringannya. Semakin sah bagi mereka untuk menganggap tidak ada Indonesia sebagai batas negara damai yang mengharamkan perang mereka.

Bagi mereka, identitas ‘nasionalisme’ mereka ya umat itu. Bukan Indonesia. Maka, jika kau ingin melahirkan teroris yang bisa bisa bertindak brutal di negeri ini, pertama-tama bunuhlah Indonesia. Sebaliknya, jika kau ingin mencegah lahirnya teroris dalam dirimu, keluargamu, dan lingkunganmu, hidupkanlah Indonesia.

YA LAL WATHAN!!!

Catatan Ramadan 3
Sumber : Status Facebook Arif Maftuhin

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed