by

Boleh Benci Tapi Tidak Boleh Jahat

Orang yang kita benci itu enaknya kan kita musuhi bersama-sama, atau setidaknya kita rampas uangnya, bisa juga kita bikin dia ketakutan, atau bisa juga kita intimidasi.
Lebih asyik lagi sekalian saja kita telanjangin dan plorotin celananya sekalian. Rasanya tuh puas di dada.
Ternyata perbuatan macam itulah yang justru dilarang Allah. Benci boleh, tapi berlaku zhalim kepada yang kita benci ternyata malah dilarang.
Sebagian mufassirin menceritakan bahwa turunnya ayat ini terkait dengan awal mula terjadinya Perjanjian Hudaibiyah. Nabi SAW dan seribu lima ratus shahabat berpanas-panas melintasi padang pasir menuju ke Baitullah dalam rangka umroh. Ternyata baru sampai di Hudaibiyah, rombongan umroh dihadang dan tidak boleh masuk ke Mekkah.
Akhirnya Nabi SAW dan para shahabat gagal total masuk Mekkah, dan terpaksa bertahallul dan sembelih hadyu hanya di luar kota Mekkah. Siapa yang tidak kesal ditolak masuk ke kampung halaman sendiri.
Maka setelah ditanda-tanganinya Perjanjian Hudaibiyah itu, ada beberapa kaum musyrikin yang terlihat hendak menunaikan umroh. Saat itu ada sebagian shahabat usul agar umat Islam menghalangi mereka pergi umroh. Lalu turunlah ayat ini.
Pelajaran dari ayat ini buat saya pribadi mengajarkan bahwa bermusuhan itu harus profesional dan adil, tidak asal sradak-sruduk seenak berok.
Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed