by

Black Hole

Baru melek ketika ada rok mini sliweran hanya dalam durasi 15 detik. Itupun bukan inisiatif KPI tapi dari laporan masyarakat yang sok moralis.

KPI bungkam dan impoten tidak berdaya akan ujaran dan gesture penuh intimidasi dan kebencian selama 30 menit bahkan berjam-jam. Setiap hari, setiap minggu setiap bulan sepanjang tahun. Di layar TV yang menangguk ratusan milyar lewat tayangan sampah dengan memakai fasilitas publik yakni frekuensi.

Dampak kerusakan mental akibat menonton tayangan sampah justru tidak disorot KPI.

Kenapa? Karena perlu kerja keras. Mikir keras.

Dan KPI tidak mau kerja keras. Hanya bertindak sebagai tong sampah. Mengais sampah kemudian melihat apakah ada sampah yang tersisa sambil melihat apakah banyak orang yang melotot dan meradang.

Oh banyak nih orangnya.. Perlu tindakan nih.. Tulis surat peringatan sambil berkoar soal moralitas.. Dan terkenallah KPI dan berhasil meraih tepuk tangan. Apalagi jika banyak pihak yang juga numpang tenar. KPI dengan senang hati memberikan ruang panggung.

Padahal KPI tahu persoalan moralitas tidak terbatas pada tayangan Black Pink semata. Tapi Black Hole tayangan sampah yang membenamkan nilai-nilai kemanusiaan bangsa ini.

Beginilah jika KPI hanya diisi oleh orang-orang yang setengah hati memikirkan nasib bangsa ini.

Untuk tidak mengatakan mereka sebagai kumpulan orang-orang pemalas.

Sumber : Status Facebook Budi Setiawan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed