by

Bisnis Putra Presiden Zaman Now

 

Lebih pusing lagi saya, belum martabak rampung, anak saya yang kecil saya bujuk-bujuk terusin usaha saya juga menolak. Tiga bulan ini ngomong: “Pak, saya mau jualan pisang goreng.” Aduh yang martabak belum, ini satunya pisang goreng, ucap Presiden Jokowi.

Namun, Presiden Jokowi mengatakan, dirinya tidak menghalangi kedua anaknya untuk membangun usahanya. Nyatanya, usaha yang dibangun Gibran lima kali lebih maju. Usaha martabak yang dijalankan Gibran ternyata brand value Markobar jauh lebih tinggi dibandingkan meubelnya.

Kurang 5 tahun brand value pabrik saya dengan martabak (Gibran) 5 kali lipat lebih tinggi nilai martabaknya. Ini pikiran anak muda, saya banyak tidak mengerti. Kalau pengusaha dulu pabrik gede dan banyak ekspor itu bangga. Tapi sekarang yang dijual brand value, jelasnya.

Hal itulah yang menurut Jokowi membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Ketika generasinya dahulu lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar. Saat ini menurut dia, ada hal yang lebih besar nilainya yakni brand value.

Dari kisah itu, Presiden Jokowi menyimpulkan bahwa peluang usaha sangat terbuka lebar. Berkembangnya teknologi informasi pun bisa menjadi penguat dan sarana memperluas pasar. Apa yang ditorehkan anaknya, sangat mungkin diadopsi oleh anak muda lain. 

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah wirausahawan pada 2017 baru mencapai 3,31 persen dari jumlah penduduk Indonesia, sementara standard Bank Dunia adalah sebesar 4 persen. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, jumlah wirausahawan Indonesia juga lebih kecil dari Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), dan Thailand (4,5 persen), serta tidak berbeda jauh dengan Vietnam (3,3 persen). 

Inspiratif kan..

 

 
(Sumber: Facebook Presiden Joko Widodo)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed