by

Bijaklah Menghadapi Kematian Seseorang

Sekitar lima atau enam bulanan lalu, saat ustadz arifin tergolek lemah di rumah sakit, yang menyempatkan waktu di sela padat kegiatannya untuk menjenguk ustadz arifin justru sosok yang kerap kali ia serang, sosok kurus itu hendak membalas apa yang telah di perbuat ustadz arifin terhadapnya dengan menjenguknya, mendoakan dan menguatkannya, sekaligus menegaskan bahwa ia telah memaafkannya, dari sini saya memahami, meneladani sang nabi tidak harus dari sosok ustadz yang banyak jama’ahnya, sekalipun ia tukang kayu dengan penampilan ndeso dan tubuh kurus, ia mampu mengajarkan pada ustadz arifin bagaimana semestinya berakhlak meneladani nabi.
 
Ustadz arifin berpulang saat terjadi kerusuhan di jakarta, saat sekumpulan pembenci jokowi dengan berbagai upaya hendak melengserkan jokowi, namun TNI dan POLRI yang solid dan bersinergi mampu meredamnya sekalipun harus berbenturan dengan perusuh itu, lagi-lagi sosok kurus dari bantaran bengawan solo ini mencengangkan dunia, bagaimana bisa orang sipil yang kerempeng itu tidak bisa di tumbangkan oleh tiga kekuatan sekaligus, oleh tokoh-tokoh politik kawakan sekaliber amin rais yang berhasil melengserkan dua presiden sebelumnya, oleh sosok habib rizieq yang ahli memobilisasi umat islam, oleh prabowo yang memiliki kawanan elit militer dalam satuan kopassus?
 
Jawabannya adalah kekuatan doa, jokowi saat di persilahkan masuk ke tempat khusus di makam nabi, menurut kesaksian guru ngajinya yang mendampinginya, terdengar dari lisan jokowi yang terisak melambungkan doa di hadapan kuburan imam besarnya para nabi, imam besarnya umat islam, imam besarnya seluruh pemimpin dunia
“SELAMATKAN INDONESIA, SELAMATKAN INDONESIA, SELAMATKAN INDONESIA”.
 
Sumber : Status Facebook Agus Salim

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed