by

Beyond The Call of Duty

Bahkan jika ada dokter yang menolak menangani pasien COVID karena tidak dibekali perlindungan diri, apalagi kalau dokter juga punya risiko lain, seperti usia, penyakit penyerta, maka dokter itu tidak boleh dipaksa apalagi dihujat. Apalagi yang menanggung risiko juga termasuk keluarga dokter. Belum lagi dokter yang terinfeksi, berisiko besar menulari ratusan pasien lain yang ditanganinya.

Adalah hak si dokter dan perawat, untuk memilih apakah ia akan bertugas sesuai dengan tupoksinya, ataukah ia akan mengambil langkah lebih jauh untuk mengambil risiko terhadap nyawanya sendiri untuk menangani pasien COVID.

Saya sendiri yakin, akan ada banyak dokter dan perawat yang bekerja beyond the call of duty, mereka akan mempertaruhkan nyawanya meski itu sudah di luar kewajibannya, karena panggilan kemanusiaan, karena memahami situasi kedaruratan ini.

Nah tugas kita yang bukan tenaga medis, untuk memaksa otoritas kesehatan, pemerintahan, sistem kesehatan, rumah sakit, untuk menyediakan alat pelindung diri yang cukup, karena itu adalah hak dasar bagi dokter dan perawat.

Pengorbanan besar mereka harus dijawab dengan tanggungjawab kita bersama. Termasuk kita yang harus disiplin melakukan pencegahan dengan menerapkan Jaga Jarak, hidup bersih, dan mengorbankan sebagian kesenangan dan kehidupan kita, demi mendukung kerja para tenaga medis.

Sumber : Status Facebook Muhammad Jawy

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed