by

Bertempur Di Tiga Medan Pertempuran Sekaligus

*Medan Perang Kedua*

Jokowi adalah menghancurkan para mafia yang tersebar di segala lini. Ada mafia migas di petral, mafia pangan di gula, garam, beras, cabe hingga daging sapi. Ada mafia ikan di laut bersama mafia kapal, mafia bola, mafia pupuk, mafia freeprot, mafia media. Jokowi berani melawan semua mafia-mafia itu dan sekarang mereka banyak yang tiarap. Tentu saja para mafia itu memberikan perlawanan sangat seru. Dan di sinilah Jokowi berperang dengan gagah berani. Jika bukan karena garis tangannya, Jokowi sudah lama tumbang di tangan mafia.

*Medan Perang Ketiga*

melawan kaum radikalis. Mereka-mereka ini didukung oleh oknum-oknum lawan politik Jokowi. Kaum intoleran sekaligus kaum radikalis ini bercita-cita mendirikan khilafah. Mereka sudah terang-terangan mempromosikan cita-cita negara khilafah secara terbuka. Mereka tinggal menunggu waktu untuk mengambil-alih kekuasan dari pemerintahan yang sah. Namun gerak cepat Jokowi mengeluarkan Perpu menjadi senjata andalan untuk menggebuk kaum radikalis itu. Tentu jika bukan karena garis tangannya, Jokowi sudah lama tumbang di tangan kaum radikalis.

Dengan takdir di garis tangannya, Jokowi terus menghentak banyak pihak. Ada banyak pihak yang sebelumnya nyinyir, bermusuhan, kini berbalik mendukung Jokowi. Kekonsistenan Jokowi untuk berperang terus di tiga medan pertempuran ditambah komunikasi hebat plus kesabarannya, membuat nyali lawan-lawannya ciut. Lihatlah Hary Tanoe, Fahri Hamzah, dan terakhir SBY datang bersalaman dengan Megawati pada perayaan HUT Proklmasi RI ke-72. Itu semua berkat kepiawaian komunikasi Jokowi.

Momen SBY bersalaman dengan Mega pada HUT Proklamasi 17 Agustus 2017

Berkat strategi jitu Jokowi di bidang pembangunan infrastruktur, kaum pemberontak Papua kini satu persatu menyerah. Mereka menyerah bukan karena kalah dalam perang tetapi luluh karena sentuhan Jokowi. Pembangunan spektakuler Jokowi di Papua, membuat mata mereka terbuka. Sang pemimpin hebat telah hadir di tengah-tengah mereka. Fajar di Timur merekah, momen emas mereka untuk bangkit telah tiba.

Tepat di hari kemerdekaan 17-8-2017, 77 orang mantan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin oleh Kris Nussy Sineri bersama 300 simpatisan di Kabupaten Yapen, turun gunung. Dengan kebulatan tekad yang tinggi, sambil menyerahkan senjata, mereka menyatakan kembali ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Inilah tahap ketiga penyerahan senjata yang dilakukan OPM dimana sebelumnya pernah terjadi di sebuah Pegunungan pada bulan Maret dan di Puncak Jaya pada Juli lalu. Tepat pada tanggal 17-8-2017 ke 77 tentara OPM bersama 300 simpatisan menyerahkan diri dan kembali bergabung dengan NKRI

Lewat garis tangannya, Jokowi akan terus bertarung di tiga medan pertempuran dengan gagah berani. Pertarungannya menjelang Pilpres 2019 dipastikan akan semakin sengit. Jokowi akan terus mengobarkan semangat pertempuran demi kemajuan negerinya yang bernama Indonesia. Itulah sebabnya Tifatul Sembiring dari PKS, mendoakan Jokowi agar menjadi gemuk. Karena kalau Jokowi gemuk, maka kelincahannya untuk bertarung di tiga medan perang sekaligus, akan hilang.

#Salam Indonesia Bangkit#

#Bersama Jokowi Indonesia Hebat#

Sumber : Status Facebook Asaaro Lahagu

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed