by

Berpikir Seperti Pengusaha

Siapa sih buruh? siapa pengusaha? menurutku pembedanya cuma cara berpikir, ketika kita cuma berpikir bekerja, bekerja, kejar target, dan terima gaji tanpa mau tau bagaimana kondisi perusahaan, mau untung kah? rugi kah? berkembang atau stagnant? yang penting hak terpenuhi, setinggi apapun levelnya, itulah Buruh.
Sebaliknya ketika kita melakukan pekerjaan dan berpikir untuk kemajuan perusahaan, ikut berpikir bagaimana kendaraan yang kita gunakan ini bisa menjadi lebih besar dan berkembang, serendah apapun levelnya di perusahaan, itulah Pengusaha. Saya pernah berada di semua posisi itu, menjadi karyawan disebuah perusahaan kecil, subuh-subuh sudah harus keluar rumah kejar kereta, kadang pulang larut malam dengan kereta batubara terakhir karena harus lembur, saat ini saya menjalankan usaha yang mengatur sendiri cashflow, memikirkan gaji karyawan, memikirkan operasional dan sebagainya. Semua dinamika roda ekonomi itu perlu diatur negara melalui UU, ada yang dirugikan dan diuntungkan dari regulasi itu? kembali lagi dari cara berpikirnya !
Saya kasi contoh seorang sahabat, awal kenal dia cuma seorang supir freelance, 2 tahun terakhir dia bekerja sebagai penyemprot hama, kerja tiap hari memakai APD dan memburu kucing liar, menyemprot disinfektan, karena cara berpikirnya pengusaha, 2 bulan lalu dia membangun usahanya pest controlnya sendiri dengan mengambil resiko keluar dari pekerjaannya yang sudah mengihidupi keluarganya, dan hari ini dia sudah tanda tangan kontrak dengan beberapa perusahaan untuk pekerjaan sama yang sebelumnya dia cuma seorang “buruh”. Dia tidak menyalahkan sistem atas nasibnya waktu menjadi pekerja, tapi berusaha memperbaiki nasibnya dengan sistem yang ada.
Intinya gak usah kebanyakan ngeluh, percayalah dunia ini dikontrol oleh segelintir orang-orang yang menciptakan tatanan dunia seperti yang terjadi hari ini, suaramu mungkin tidak akan terdengar oleh mereka, continue your life, rise your dream to become a decision maker or just follow the decision they’ve made for survive!
 
Sumber : Status Facebook Amril Nuryan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed