by

Berhentilah Membela Indonesia, Nez

Saksikan betapa latahnya orang-orang yang dikenal sebagai tokoh agama terang-terangan mengeluarkan pernyataan intoleran dari mulai melarang ucapan Selamat Natal hingga mengharamkan segala jenis silaturahmi di hari raya agama minoritas termasuk agamamu Nes!

Lihatlah betapa entengnya para pejabat negara mencanangkan program ramah wisatawan Muslim di daerah non Muslim tanpa mau menelisik apakah daerah non-Muslim itu selama ini memang tak ramah Muslim atau malah sebaliknya dimana daerah Muslim sangat tak ramah non-Muslim!

Apakah ratusan berita pembubaran ibadat pemeluk agama minoritas tak sampai di layar gadgetmu, adinda?

Nes, kamu mungkin tak pernah mendengar kabar pembubaran upacara agama ummat Hindu di Jogja kan? Atau pelarangan ibadah di sebuah Pura di Lombok oleh Bupatinya sendiri? Ah Nes, sesekali akseslah situs-situs berita online yang terdaftar di Indonesia, agar sedikit terbuka wawasanmu dan tak serta merta mengatakan kau diperlakukan sangat baik oleh masyarakat ini walaupun kau sendiri “tak punya darah asli Indonesia alias NON-PRIBUMI Asing (Jerman) campur 2 Aseng (China & Jepang)!!!

Sebagian orang di Amerika mungkin akan terpesona dengan gambaranmu tentang keramah-tamahan orang kita, Nes…
Tapi aku yakin, rakyat negeri Paman Donald itu tak bodoh-bodoh amat, sebagian lainnya pastilah sudah paham apa dan bagaimana sejatinya keadaan terkini di Indonesia.
Mereka pasti mendengar dengan sangat terang dan jelas bahwa di negeri yang bertajuk BHINEKA TUNGGAL IKA ini masih terjadi dikotomi PRI dan NON-PRI, Muslim dan Non-Muslim, Mayoritas dan Minoritas!

Mereka juga pasti sudah sangat paham apa yang terjadi terhadap seorang Meliana, perempuan keturunan Tionghwa yang dihukum 18 bulan hanya karena mengeluhkan kerasnya suara Masjid saat ia sedang sakit! Belum lagi peristiwa runtutannya yang memakan korban rumah ibadah non-Muslim dibakar!
Mereka tahu apa yang menimpa Ahok, pria aseng kapir yang hanya karena berita pelintiran yang direkayasa harus rela kehilangan karier politik dan mendekam dipenjara! Menghapus segala kebaikan yang selama ini ia curahkan tanpa batas pada rakyat yang ia layani!

Mereka mengerti sekali kalau Tionghwa Indonesia yang lebih sering disebut Cina kapir itu sejak lama mengemban “tugas kemasyarakatan” jadi ATM-nya pejabat korup, begundal penguasa hingga preman pasar!
Mereka juga paham bahwa setiap ada kerusuhan sosial maka paling enak menuduh Tionghwa sebagai kambing hitam yang harus rela dijadikan korban dari mulai pembakaran hingga pemerkosaan!

Seluruh dunia tahu itu Nes!
Jadi berhentilah terlalu menyanjung-nyanjung dengan BHINEKA TUNGGAL IKA itu!
Aku tahu dan faham betul kamu ingin mengangkat citra Indonesia setinggi-tinggi yang mampu kamu lakukan untuk membalas jasa bangsa ini yang menurutmu sudah teramat baik pada “orang tanpa darah asli Indonesia” sepertimu, tapi masalahnya dalam bangsa ini masih teramat banyak orang-orang yang tak suka pada kebaikan seperti itu!

Lainkali, Nes…
Kalau ada wawancara sejenis, cobalah bersikap seperti Gubernur Jakarta keturunan Arab Anies Baswedan itu, sebut saja dirimu PRIBUMI meski kau keturunan Tionghwa aseng! Bersikaplah seperti Lieus Sungkarisma yang dengan bangganya memakai kalimat Tauhid agar dapat simpati kaum monaslimin dan bebas mencacimaki Ahok! Dan kalau mau lebih ekstrim lagi jadilah mualaf seperti Felix Siaw agar bisa bebas menghujat Pancasila dan melaknat Jokowi!

Sumber : Status Facebook Lalu Agus Firad Wirawan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed