by

Beragama Dengan Akal Dan Hati

Memandang segala sesuatu dengan menggunakan kaca mata agamamu sendiri itu sesuatu yang keliru. Sama halnya, kamu pun pasti tak akan mau jika orang dari agama lain menerapkan hal sama kepadamu. Memaksakan hukum agamanya untuk kamu pakai.

Beragama itu harusnya menjadikanmu manusia yang lebih beradab, yang mampu berdamai dengan manusia lain di sekitarmu. Dengan saling mengasihi, menghormati dan bersama menyebarkan kebaikan kepada sesama ciptaan Tuhan tanpa melihat perbedaan agama, tanpa sekat dan pembeda.

Esensi beragama itu seharusnya dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa, bukan malah dipakai untuk memecah belah. beragama pada hakikatnya hadir untuk mewujudkan kedamaian, menebar kasih, menebar kemaslahatan untuk umat.

Tapi di jaman sekarang agama yang mendatangkan kedamaian malah menjadi biang kekacauan yang dilakukan oleh orang2 munafik sok suci yang memakai agama untuk memecah belah, dan ujaran kebencian sangat masif terjadi.

Sejatinya, Islam tidak punya musuh, yang menciptakan musuh-musuh Islam itu ya orang Islam (oknum) yang telah mencoreng dan mempermalukan agamanya sendiri kususnya di Indonesia.

Coba kamu amalkan ajaran agamamu dengan baik dan benar. Misalnya, kamu kerja, berkarya, berikan manfaat setidaknya untuk keluargamu sendiri, syukur-syukur kamu bisa bermanfaat bagi orang lain.

Pesan Moral :

Saat orang beragama sudah menemukan kebenaran dengan kesadaran, maka orang itu tidak akan membutuhkan lagi pengakuan bahwa akulah yang paling benar, karena kebutuhanmu akan pengakuan hanya akan memicu pertikaian demi pertikaian.

Kebajikan akan menciptakan kedamaian, sedangkan kesesatan menimbulkan silang sengketa serta huru-hara dan Kehancuran.

Menjadi orang benar dalam beragama itu baik, tapi merasa diri paling benar dan sok suci itu salah kaprah alias ngawur kuadrat.

Jadilah pribadi yang jujur dan terpercaya dalam beragama. Jujur itu suatu perbuatan yang mulia, berani dan kesatria, karena tidak semua orang berani melakukan hal itu.

Belajarlah untuk jujur terhadap hati nurani kita sendiri, Agar kita juga bisa jujur terhadap orang lain.

Dengan selalu mencari pembenaran, maka mencari dalil agar perbuatan salah Itu dibenarkan.

Kebenaran bersumber dari Allah, sedangkan pembenaran bersumber dari hati yang sakit.

Sumber : Status Facebook Aldira Maharani

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed