by

Benarkah Tuhan Sayang Padamu?

Oleh: Denny Siregar
 

“Mengenal orang yang disayang Tuhan itu sebenarnya mudah.

Orang itu pasti terus menerus mendapat ujian dalam hidupnya, baik ujian kesulitan maupun kesenangan. Dari begitu banyaknya ujian yang terus menerus menimpanya, terlihat bagaimana kualitas dirinya. Kesulitan tidak membuatnya patah dan kesenangan tidak membuatnya lupa.

Setiap tarikan nafas-nya sudah penuh dengan rasa syukur. Ketika sulit, ia bersykur bahwa Tuhan sayang padanya dengan mengikis dosa2nya di dunia. Ia sendiri tidak bisa membayangkan, bagaimana seandainya dosa2nya tidak di kikis di dunia tetapi dikumpulkan untuk dibayar semua di akhirat dengan azab yg pedih.

Ketika senang, ia tidak berlebihan dalam hidupnya. Pola hidupnya tetap sederhana sebagaimana dia di kala susah. Ia selalu bersyukur dengan kemudahan2 yang ia dapat di dunia dengan berbagi kepada orang yg membutuhkan.

Bahkan ia mengorbankan ego ritual-nya dengan mendahulukan membantu org yg kesusahan drpd umroh atau naik haji. Karena ia ber-prinsip !ahwa ia baru akan melaksanakan ritual-nya ketika ia “sudah mampu”. Mampu disini sudah tidak lagi bersifat material, tetapi spiritual. Ketika sudah tidak ada lagi yg meminta bantuannya, barulah ia merasa mampu”.

Mendengarkan cerita temanku sungguh mengasyikkan. Aku lebih baik diam dan menyerap ilmunya dalam2 sebagai bekal-ku. Ia kaya akan pengalaman hidup.

“Apakah ketika kamu mengatakan bahwa kau beriman, maka kamu tidak diuji lagi ? Salah besar. Semakin kamu merasa beriman, maka ujiannya akan semakin berat. Level demil level dengan tekanan yang berbeda akan kamu temui. Musuhnya juga semakin lama semakin kuat. Sudah bukan berbentuk fisik lagi, seperti harta dan wanita tapi bisikan halus berupa rasa sombong bahwa kamu lebih beriman drpd yg lainnya..

Apakah untuk menjadi anggota Kopassus itu, latihannya sama seperti tentara biasa ? Jauh lebih berat, baik secara fisik maupun mental. Begitulah analogi sederhananya..”

Dia menghirup kopinya…

“Ketika kamu memahami ini dengan sebenar2nya pemahaman, percayalah, hidupmu jauh lebih tenang dan stabil karena kamu mengerti apa maksud dari semua kesulitan dan kesenangan itu.. “

Dia tersenyum dan kuhabiskan kopiku sesudah mengangkatnya.

“Ya, Imam.. Kenapa seseorang diberi kekayaan ?” Imam Ali as menjawab, “Untuk membuka jati dirinya, siapa dia sebenar2nya..”

 

(Sumber: Facebook Denny Siregar)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed