by

Benarkah Indonesia Butuh Presiden Militer?

“Presiden tdk harus dr militer, presiden sipil juga bisa tegas. Hanya Jokowi yang berani membakar kapal pencuri ikan dr negara lain, dan hanya Jokowi yg berani menghukum mati pengedar narkoba’

‘Jaman SBY’ lanjutku… ‘kita dimaki Singapura dan Malaysia Krn dianggap tak becus mengurusi kebakaran hutan, sehingga asapnya mengganggu negara tetangga. 
Jaman itu juga, Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan lepas dr Indonesia, menjadi milik Malaysia, kita tdk kuasa menjaga kedaulatan negara.
Jaman SBY, Pulau Ambalat terus diganggu Malaysia, pekerja yg membangun Mercusuar selalu diteror. Ketika Jokowi menjadi presiden, ia memerintahkan kapal perang utk patroli di sana dan menghalau kapal tentara Diraja Malaysia. 

Konflik di Laut Cina Selatan antara Negara2 ASEAN dan Cina yg sdh lama terjadi melibatkan Indonesia. Cina mengklaim Pulau Natuna dan perairan di sekitarnya sbg wilayah ZEE mereka. Dengan diplomasi dan show of force yg dilakukan Indonesia, Cina akhirnya mengakui Pulau Natuna dan perairan di sekitarnya sebagai milik Indonesia, bahkan wilayah tersebut diganti namanya menjadi Laut Natuna Utara sesuai dgn permintaan Indonesia.
Kamu tau nggak yg dilakukan Presiden Jokowi?’ tanyaku

‘Kagak, apa emang?’

‘Beliau memerintahkan latihan perang di Perairan Natuna pd saat sengketa masih berlangsung. Dan setelahnya, beliau sholat di atas geladak kapal perang. Itu semacam sinyal, kode keras bahwa Indonesia tidak main-main 

See… Tdk perlu seorag militer menjadi presiden utk membuat negara ini kuat dan disegani. Cukup seorag pengusaha mebel yang berani, tegas, ulet, dan tulus mencintai negeri ini.

Percayalah suara yg menggelegar dan goyang jaipongan tak bisa menjamin kualitas kepemimpinan seseorang, apalagi jika hobinya lempar hempong dan gebrak meja.

Oke toh? 
Oke mi saja

Sumber : Status Facebook Jumrana Sukisman

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed