Oleh : Erizeli Jely Bandaro
Kadang saya ajak istri ikut dengan saya melakukan business trip. Dia mengikuti semua irama kerja saya. Dari sejak datang di tempat tujuan tidak pernah berhenti melakukan berbagai aktifitas business. Baru kembali ke Hotel setelah menjelang istirahat untuk tidur.
“Mengapa kamu tak nampak lelah bekerja? Saya saja merasakan sangat lelah. “ saya hanya tersenyum.” Bukankah mengejar dunia adalah mengejar kegelapan? Demikain lanjutnya.
Aku dapat pahami namun ketahuilah sayang bahwa setiap kita harus bekerja agar dapat menyelaraskan langkah dengan bumi dan inti alam semesta. Karena kalau menganggur atau bekerja ala kadarnya kita akan menjadi orang asing ditengah pergulatan dunia yang berkompetisi, yang akhirnya tersingkir dari prosesi kehidupan yang berbaris dalam keagungan menuju ketak-terbatasan.
Ketika kita bekerja ,kita adalah seruling yang melaluinya hati berbisik sepanjang waktu dan berubah menjadi music. Apakah kita lebih memilih jadi alang alang yang bodoh dan diam, sementara yang lain bernyanyi bersama. HIdup harus di nikmati agar kita pandai bersyukur.
Dunia berubah karena orang giat bekerja untuk sebuah mimpi. Lihatlah Jokowi yang selalu mobile menempuh ribuan mil di dalam dan luar negeri untuk memastikan semua rencana dalam kendalinya. Pengusaha juga melakukan hal yang sama. Ketahuilah sayang, ketika kita bekerja berati kita hidup dalam kebenaran yang penuh cinta. Mencintai kehidupan berarti mendekatkan diri dengan rahasia terdalam kehidupan.
Benar apa yang kamu katakan bahwa hidup memang kegelapan namun itu hanya jika di lalui tanpa passion. Namun semua passion adalah kekonyolan tanpa pengetahuan. Karena itu aku tak henti belajar dan membaca ,melihat , mendengar. Namun sayang, pengetahuan tanpa kerja adalah sia sia. Dan semua kerja tanpa cinta adalah hampa. Dan ketika aku bekerja dengan cinta maka sebetulnya aku menyatu dengan hakikatku untuk hanya beribadah kepada Tuhan.
Apa sih yang dimaksud bekerja dengan cinta itu ? tanyamu. Sama halnya kamu memasak di dapur.Kamu lakukan dengan hati dan berharap suami dan anak anakmu menikmati setiap racikan bumbu yang ada pada setiap makanan yang terhidang di meja.Mereka puas dan tersenyum bahagia, kamu bahagia. Cobalah kalau kamu lakukan dengan tanpa cinta. Makanan itu hambar dan kamu kecewa karena kerja kerasmu memasak tanpa hasil. Sederhana kan sayang…** (ak)
Sumber : Facebook Erizeli Jely Bandaro
Comment