by

Beginilah Kepemimpinan Alamiah Terjadi

INILAH PELAJARAN YANG BISA KITA AMBIL 

* Siapapun bisa jadi pemimpin dan tak harus berasal dari mandat atau otoritas. Pemimpin adalah mereka yang berada di depan, memulai, serta diikuti dengan rela dan sukacita.

* Seorang pemimpin harus memiliki nyali untuk tampil, berdiri seorang diri, meski itu untuk hal-hal yang tidak lazim.

* Pemimpin harus memberi contoh, dan contoh itu harus sederhana. Ini adalah kuncinya. Bahwa apa yang dilakukan pemimpin harus cukup sederhana untuk bisa diikuti.

* Pengikut pertama memainkan peran kunci yang menunjukkan kepada orang lain bagaimana cara mengikuti orang yang diikuti.

* Yang diikuti memperlakukan setara dan men-support yang mengikuti. Ini bukan soal siapa yang memimpin dan yang dipimpin. Tapi soal kesetaraan. Apa yang mereka berdua lakukan bukan lagi tentang siapa yang memulai dan siapa yang ikut. Tapi soal mereka berdua sebagai sebuah kesatuan.

* Pengikut pertamalah yang membuat seseorang menjadi pemimpin. Bila orang pertama/yang memulai adalah sebuah batu api, maka pengikut pertama yang menghasilkan percikan api.

* Pemimpin harus memastikan apa yang ia lakukan bukan untuk dirinya sendiri, tapi pergerakan kelompok.

* Pengikut kedua adalah social proof yang membuktikan bahwa sesuatu berhasil diikuti. Dengan masuknya pengikut ketiga, kelompok tercipta. Hubungan antara 2 orang disebut hubungan biner. Hubungan 3 orang disebut kelompok.

* Sebuah pergerakan harus bisa terlihat secara jelas oleh orang lain. Pastikan orang lain melihat pergerakan kelompok itu, bukan hanya melihat pemimpinnya.

* Orang luar harus bisa melihat para pengikut. Karena pengikut (bukan pemimpin) akan menarik pengikut baru.

* Makin banyak pengikut baru masuk, pergerakan akan masuk ke dalam momentum untuk dianggap sebagai sebuah kelaziman dan berlaku untuk banyak orang.

* Ketika kerumunan orang banyak tercipta, orang di dalam maupun luar kelompok tak lagi merasa ada sebuah risiko pada apa yang mereka lakukan. Tak ada alasan untuk tidak bergabung.

* Makin banyak yang bergabung, kelompok makin besar. Mereka yang memilih tak bergabung akan merasa dirinya asing dan tak lazim.

Sumber : Status Facebook Hilman Fajrian

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed