by

Banjar

Makanya mas Budi ambil satu lagi jadi kalau ke Banjar tidak kesepian lagi.  Dijamin panjang umur dan sehat. Contohnya Bapak saya. Dia kawin lagi,  penyakit dalamnya langsung sembuh. Dan sampai sekarang sehat dan panjang umur. 
 
Siaran Iklan kawan tadi berakhir dengan tawa gelak. 
 
Tentu saja penjelasan kawan-kawan tadi tidak serta merta menyama ratakan lelaki Banjar doyan kawin lagi. Atau yang memandang almarhum Arifin Ilham yang juga dari Banjar sebagai role model.  Ganteng,  kaya,  terkenal dan punya istri nyaris empat kalau dia tidak jatuh sakit.  
 
Demikian juga penjelasan soal wanita Banjar yang pasrah di madu atau dikawin jadi istri kedua, ketiga atau keempat. Tidak semua wanita Banjar pasrah saja dimadu. 
 
Saya kemudian jawab bahwa Poligami bagi saya bagaikan pintu darurat di pesawat. Yang hanya dibuka ketika dalam keadaan yang sangat mendesak.  Bukan pintu darurat di bioskop yang dengan bebas kita masuk ketika kebelet pipis. 
 
Saya tidak hanya mendapatkan seorang istri tapi juga soulmate. Yang menyebabkan dunia kami terlarang dimasuki orang ketiga.
 
Kawan-kawan poligamer mendengar jawabannya saya dengan ketawa ngikik
 
Dengan logat Banjar yang kental kawan beristri tiga itu berkata, 
 
“Pean belum tahu enaknya…Itu sebabnya  kenapa  kami sajikan kopi Dayak.. “
 
Dan memang habis minum kopi Dayak , jadi agak panas-panas gitu.. 

Sumber : Status Facebook Budi Setiawan

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed