by

Bahaya Perkawinan Wahabi – Ikhwanul Muslimin

Akhir 1970-an dan awal 1980-an merupakan suasana menegangkan bagi penguasa Arab Saudi. Keberhasilan Revolusi Islam Iran pada 1979 ditambah pemberontakan Juhayman Al-Uteybi dan anak buahnya yang menduduki Masjidil Haram pada tahun yang sama, sudah cukup membuat penguasa Saudi Arabia sangat terancam. Pada dekade ini Presiden Mesir Anwar Sadat terbunuh; dan Uni Soviet menguasai Afghanistan. Pada 1980-an proyek Wahabisasi Global dengan dukungan dana (Saudi Arabia) dan sistem (Ikhwanul Muslimin) bergerak jauh lebih cepat. Hal ini dilaksanakan melalui yayasan-yayasan Wahabi seperti Rabithah Al-‘Alam Al-Islamy, Al-Haramain, International Islamic Relief Organization (IIRO) dan banyak lainnya. Kelak Al-Haramain ini menjadi terkenal setelah PBB menyebutnya sebagai “terrorist-funding entity” yang membiayai aksi-aksi teror di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia.

Perang Afghanistan melawan Uni Soviet memikat banyak anggota garis keras di seluruh dunia, termasuk pendiri Laskar Jihad, Ja’far Umar Thalib dan beberapa pelaku kampanye teror Jamaah Islamiyah (JI), termasuk Hambali, Imam Samudra, dan Ali Ghufron. Bahkan, Jamaah Islamiyah (yang didirikan oleh mantan anggota Darul Islam, Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir) punya kaitan erat dengan Al-Qaedah melalui Hambali, yang sebelum ditangkap termasuk pengurus inti Al-Qaedah.

Secara struktural para pengurus inti Al-Qaedah beretnik Arab dan berasal dari Timur-Tengah kecuali Hambali. Hambali adalah komandan militer Jamaah Islamiyah yang berjuang utk melenyapkan NKRI dan menggantinya dengan khilafah internasional. Jamaah Islamiyah bertanggung jawab atas banyak peledakan bom di Indonesia seperti pemboman Hotel Marriott, Bursa Efek Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Bom Bali, pemboman di berbagai gereja, dan usaha pembunuhan Duta Besar Filipina. Bahkan bom di Masjid Istiqlal yang berskala kecil termasuk aksi Jamaah Islamiyah sebagai usaha menumbuhkan sentimen keagamaan bahwa ada serangan terhadap Islam Indonesia.

Al-Qaedah adalah keturunan lain dari perkawinan Wahabi-IM, yang jelas terlihat dari kehadiran para Wahabi-Arab Saudi yang dipimpin Osama bin Laden (murid Muhammad Qutb) dan Ayman Al-Zawahiri bersama para pengikutnya. Al-Zawahiri yang sudah menjadi anggota Ikhwanul Muslimin sejak berusia 14 tahun sangat kuat dipengaruhi Sayyid Qutb, dan adalah pemimpin kedua Al-Jihad (dikenal dengan nama Egyptian Islamic Jihad) yang bertanggung jawab atas terbunuhnya Presiden Mesir, Anwar Sadat pada tahun 1981.

(Dari buku Ilusi Negara Islam halaman 82-84)

Sumber : Status Facebook Muhammad Naylu Wiqoyatillah

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed