by

Bahaya Laten ISIS dan HTI Menghantui Gerindra

 

Ancaman radikalisme dan terorisme begitu nyata, terlihat pada gerakan yang dilakukan orang-orang dari partai busuk tapi berlindung di balik agama.  Dilihat dari sepak terjangnya, partai itu sudah dikuasai organisasi terlarang HTI dan teroris ISIS , dan kini tampil mengusung salah satu capres. Mereka ingin menggembosi suara Gerindra di Pilpres ini.

Jadi jangan heran kalau ada partai yang mempertotonkan wajah agama Islam secara radikal. Karena misinya memang sudah dikendalikan oleh jaringan organisasi terlarang HTI dan teroris dunia, ISIS.  Indikasinya sangat nyata. Hanya orang-orang dari kelompok ini yang begitu kencang mengangkat bahaya laten PKI tapi tak pernah mengangkat laten DI-TII. Padahal mereka sama-sama ingin merongrong kedaulatan dan ideologi bangsa dan menggantinya dengan ideologi lain.

Dan belakangnyan ini, irang-orang dari kelompok partai ini jugalah yang berteriak begitu kencang menolak Undang-Undang Ormas yang konsekuensinya adalah pembubaran HTI. Orang-orang dari kelompok partai yang sama  bahkan menolak Undang-Undang Antiterorisme, padahal teror sudah memakan banyak korban manusia tak berdosa dan anak-anak kecil.

Dengan keberadaan partai ini sebagai pengusung Capres dan Cawapres Gerindra, Pilpres 2019 ini akan mengancam keberlangsungkan Prabowo sendiri, Partai Gerindra, dan caleg-calegnya. Entah disadari oleh Prabowo atau tidak, Gerindra saat ini sedang digembosi. Tak hanya itu, orang-orang dari partai yang sudah ditunggangi HTI dan ISIS ini  secara diam-diam menunggangi dan bermaksud menggeser ideologi Gerindra yang nasionalis. Prabowo hanya dijadikan kuda tunggangan. Lebih parah lagi, dia hanya dijadikan boneka!

Kenapa mereka mengusung Capres-Cawapres Gerindra? Karena mereka mau mendompleng nama Prabowo dan merebut suara Gerindra. Dan kenapa mereka melakukan itu? Kembali lagi ke cerita di atas,  karena partai sudah diisi penumpang gelap dari ormas terlarang HTI dan jaringan ISIS.

Pertanyaannya, apa partai yang sejak awal kita bicarakan? Tak usah disebut, cukup jawab dalam hati.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed