by

Ariel Adalah Semesta

Kita tak pernah tahu, atau hanya tahu sedikit tapi tak seluruhnya. Namun para penggemar Ariel tentu paham ke arah mana pertanyaan ini. Ariel adalah semesta pujaan kaum lelaki yang punya imajinan tanpa henti.

Musik Ariel selalu membelai, enak didengar. Namun sejatinya sosoknya melampaui musiknya, ia adalah semesta itu sendiri.

Pernah di suatu masa, ia menjadi semesta pembicaraan.

Di saat Dewa19 menghadapi masa-masa menjelang bubar di akhir 2010, Ariel malah semakin sibuk. Setelah album- peterpan meledak berkali-kali di pasaran dan Ariel pun sempat menjadi cameo dalam film Laskar Pelangi.

Di bulan Juni 2010, Ariel menjadi matahari bagi para pemuja selebritas. Ia menjadi representasi kekaguman yang tak henti-henti. Video-video keintimannya dengan kekasih dan non-kekasihnya yang seharusnya di-setting “privat” bocor ke publik.

Berbagai tafsir fenomenologis bemunculan saat itu. Tafsir yang paling kencang beredar adalah riwayat puluhan video lainnya yang masih tersimpan rapi di computer Ariel. Tak ada yang membantah konon, dan hampir saja riwayat ini menjadi pemuncak seluruh perbincangan.

Sayangnya, tak ada lagi tayangan berikutnya. Nasib Ariel sang pujangga dan pujaan ini berakhir di balik bui. Ia ikhlas menerima hukuman 2.5 tahun penjara akibat rekaman keintimannya sendiri.

Ia didakwa bukan karena dia memperlakukan kekasih-kekasihnya secara kasar, malah ia menjadi ikon keperkasaan bagi para jomblowan akut. Namun ia didakwa konon karena membuat semua lelaki di nusantara cemburu berat kepadanya. Dua perempuan rupawan, dan mungkin belasan lainnya (wallahu ‘alam) terengah-engah dalam pelukannya.

Ariel adalah semesta, sementara Dhani adalah bijingan.

Hidup Ariel berlanjut dengan Noah, band baru bentukannya selepas Peterpan. Sedang Dhani seperti kepalanya, botak tanpa menghasillkan lagi “kejeniusan’ music yang baru. Ia terlelap dalam gempita politik yang busuk dan tak penting.

Sementara Ariel tetap jadi semesta, ia adalah junjungan sesungguhnya.

— Wasil Belian, pemuja Ariel —

Sumber : Status Facebook Wasil Belian

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed