by

Apa Sebenarnya Agama Itu?

Bung Cebong : Kenapa Tuhan tidak otomatiskan saja setiap orang beragama. Tak usah diberi kemungkinan untuk kafir.

Kang Mat :
Dalam beberapa kesempatan Firman Tuhan mengatakan jika Tuhan berkehandak (mau) semua manusia otomatis beragama sesuai Dinullah (agama Tuhan), itu bukan perkara susah buat Yang Maha Kuasa. Tapi Dia tak menghendaki yang model begitu. Dengan akalnya masing-masing manusia disuruh mencari hakikat. Kesejatian. Kebenaran. Dalam hal ini sibuk lah dengan pencarian sendiri. Tidak usah kepo dengan pencarian orang.

Dul Kampret : Tapi kan kita disuruh dakwah

Kang Mat : Dakwah itu mengajak. Mau mengajak kemana ?
Pasti ke suatu tujuan. Pertanyaannya sudah tahu tujuan atau belum, jangan sampai hanya pengecer tiket atau calo surga saja. Ada satu orang bawa obor, berjalan diikuti barisan memanjang dibelakangnya. Ketika ada yang bertanya : Pak kita mau kemana ? Ternyata si pemegang obor itu orang buta. Tak semua penceramah di televisi dan yutub orang yang mampu membawa obor. Boro-boro obor, untuk nerangi jiwanya sendiri tidak mampu.

Tuhan mengangkat secara preogatif Rasul, Nabi, Imam, Wali untuk menjadi penggembala umat manusia. Kalau Tuhan yang memilihnya, 100 persen tidak akan meleset. Kalau hasil Pilpres atau Pilkada masih bisa meleset. Apalagi kalau cuma modal pakai sorban saja.

Wan Bodrek : Bagaimana ilmu agama disisi ilmu pengetahuan.

Kang Mat :
Agama dan akal atau ilmu pengetahuan harus saling mengisi. Bukan malah dipisahkan. Tidak mungkin agama menyeru selain akal. Untuk menjadi tindakan akhlak, agama yang adalah manifesto Ilahi harus difahami dulu oleh akal dengan pemahaman yang baik. Karena tak mungkin ada praktek tanpa teori, tak ada amali tanpa nadhori. Memakrifati dulu baru buat rencana aksi. Yang berasal dari Tuhan Yang Maha Sempurna pasti pitrahnya akan berproses menyempurna, kecuali akal yang terjiret ego. Hendak mengekalkan diri dalam materi abadi bahan bakar api.

Pace Yaklep : Saya heran agama sering dijadikan kedok. Diperalat untuk kepentingan manusia. Menyamar. Infiltrasi. Bakutipu rame.

Angkringan Filsafat Pancasila

Sumber : Status facebook Abdul Munib

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed