by

Antara yang Menerima Vonis Penjara dan yang Kabur

 

Ketika saya menanggapi rekonsiliasi nasional yang didengungkan oleh wan Anies, tiba2 ada yang komen, gantung aja Ahok. Orang yang suka berargumen pakai dalil Islam, kok seperti itu komennya. Belajar Islam dari mana, sampai bisa hatinya sekeras batu, kejam tak berperikemanusiaan seperti itu?

Saya sempat goyah, seperti itukah Islam yang seharusnya? Bertentangan sekali dengan logika saya, yang selama ini berkiblat pada kisah2 kelembutan dan kesabaran Rasul saw. Bagi saya beragama seharusnya menjadikan manusia lebih Paripurna. Menjadikan Manusia lebih lembut hatinya, lebih peduli pada sesama, lebih sabar, pemaaf, adil, jujur, dan lain2 seperti sifat Rasul.

Saya juga malu ketika ada yang ngetwit membela yang sedang kabur. Seperti Bersedia tidur dengannya untuk jihad. Jihad apa yang sampe perlu dengan zina? Atau ndak papa cabul syariah. Ya Allah saya malu banget, mereka2 itu menggunakan kata2 jihad dan syariah untuk membela perbuatan mesum Ulama Kabur.

Kalau sorban dan jubah diidentikkan dengan Islam, dan pemakainya harus selalu dibela. Suatu ketika ada maling ketangkap sedang nyolong, berpakaian jubah dan sorban, dan dari mulutnya keluar dengan fasih dalil2. Bisa2 orang ragu untuk menangkap apalagi menggebukinya, karena takut dituduh menyerang Islam. Itulah jika atribut mengaburkan esensi. Nyolong ya nyolong, walaupun ulama atau orang berpakaian ala ulama, atau ngaku2 ulama, jika melanggar hukum, ya harus tetap dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Repotnya kalo dipanggil sebagai saksi saja sudah kabur, padahal ngakunya pemimpin besar umat Islam.. Kalah sama yang dia bilang kafir penista agama, dimana ndak pernah satu kalipun mangkir ketika dipanggil pengadilan…

 

(Sumber: Facebook Liza N)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed