by

Antara Medan Merdeka, Kebon Sirih dan Petamburan, Kita Dimana?

Upaya untuk mengubah ini, dari arah kanan maupun kiri, adalah ancaman terhadap ideologi negara. Sekarang kita perhatikan visi Istana ketika menyusun kabinet kerja jilid II. Agar semakin gagah memerangi radikalisme dari ‘arah kanan’, Presiden mengangkat Menteri Agama dari pensiunan jenderal tentara. Kita semua, tentu saja, menghormati hak prerogratif Presiden dan menangkap niat mulia itu. Tetapi, setahun setelah menjabat, tidak ada aura kegagahan dalam hal dimaksud, termasuk sikapnya yang ambivalen terhadap ormas yang bermarkas di Petamburan. Ini bentuk kontradiksi lain antara cita dan fakta.

Keempat, kita semua tahu ini adalah pemanasan politik yang arahnya belum ketebak. Ini akan jadi permainan catur antara orang nomor satu di kantor Medan Merdeka, Kebon Sirih, dan Markas Petamburan. Arahnya tidak jauh dari kontestasi politik. Biasanya, aktor nomor 1 paling jago menggunakan jurus ‘nabok nyilih tangan.’ Tetapi, saya berharap, NU dan kader-kadernya jangan mau jadi ‘tangan’ yang dipinjam untuk nabok itu. Kita tidak perlu ikut liga narasi ‘Lonte’ dan ‘Tukang Obat’. Kita perlu fokus mempertajam isu keadilan sosial, termasuk menyoal UU Cipta Kerja.

MKS

Sumber : Status Facebook M Kholid Syeirazi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed