by

Antara Hadits dan Gadis

Ia mulai mengukur tubuh istrinya sesuai dengan bunyi hadits itu, lalu ia menggauli istrinya. Ternyata, berkali-kali tidak berhasil menggauli sebagaimana mestinya. Ia bergumam dalam hatinya: “istriku benar-benar gadis.” Lalu ia berkata pada istrinya : “Istriku sayang, kamu benar-benar gadis”. 
Istrinya berbisik ke telinga suaminya : “Mas itu salah, kurang ke bawah sedikit.” 
Sang suami membalas bisikannya : “Tidak, ini benar berdasarkan hadits Nabi SAW: Yang di tengah-tengah itu urusan yang paling baik.” 
Terjadilah diskusi antara dua pasangan pengantin baru soal hadits dan hal yang faktual.

Karena semalam suntuk tak berhasil menggauli istrinya, maka esok pagi ia datang ke gurunya untuk mempertanyakan keshahihan hadits itu. Ia bertanya kepada gurunya: “Kiyai, shahihkah hadits yang berbunyi: Khayrul umuri awsathuha?”

“Shahih, mengapa?” Jawab sang guru.

Tadi malam saya praktekkan hadits itu pada istri saya, tidak berhasil. Kemudian Sang guru tersenyum lalu menjawab : “Oh, kalau dipraktekkan pada urusan yang itu, harus ditambah lagi satu jengkal ke bawah.” 
Sang santri diam, kemudian pulang.

Ala kulli hal, setelah mempraktekkan nasehat gurunya ia berhasil melakukan hubungan dengan istrinya, dan istrinya tersenyum. “Waduh..waduh..waduh…” sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ternyata belum tentu urusan yang baik itu yang di tengah-tengah! 

Pekalongan, 17 Juni 2017. 19:34 WIB

Sumber : Status Facebook Putra Rahman

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed