by

Antara Gus Dur, Amien Rais dan Rizieq Shihab

Selang beberapa waktu, para penjegal Gus Dur itu pun terkena imbasnya. Satu-persatu mereka terkena kasus yang menjadikan pesakitan. Akbar Tanjung terseret sampai masuk penjara, menyusul Bahtiar Chamsah dipenjara karena tuduhan korupsi 32 M ketika menjabat sebagai Mensos. Uniknya jumlah 32 M sama persis sebagaimana dituduhkan Bahtiar Chamsah kepada Gus Dur. Selanjutnya Rusdy Harjo menyusul masuk penjara terlibat kasus paspor ketika menjadi Dubes di malaysia. Lalu disusul Andi Malarangeng dengan kasus Hambalang, tak lama diikuti Surya darma Ali masuk pesakitan pula. Kesemua ini adalah peringatan akan tindak laku mereka sendiri kepada Gus Dur, tentu yang lain cepat atau lambat akan menyusul.

Bahkan Tokoh Nasional seperti Amien Rais yang ikut menjatuhkan Gus Dur, akhirnya jatuh martabatnya juga. Gelar sebagai Tokoh Pejuang Reformasi mendadak hilang. Bahkan baru-baru ini terseret kasus korupsi dan harus berhadapan dengan KPK.

Mari mengingat kembali, ketika dulu UU anti pornografi dan porno aksi digulirkan, Gus Dur adalah tokoh yg menyatakan ketidak setujuannya atas produk undang-undang itu, akibatnya Gus Dur jadi sasaran cemooh Habib Rizieq dan FPI, karena dalam hemat Gus Dur bagi pelakunya lebih baik diberi sanksi sosial sedang sangsi hukum lebih tepat untuk penyebarnya. Andai saja dulu Habib Rizieq paham akan pandangan Gus Dur yang jauh kedepan ini mungkin tak perlulah beliau jadi tersangaka dan menyandang status buron.

Ini saya ungkapkan sebagai renungan untuk Habib Rizieq agar bersedia menerima proses hukum ini secara proporsional, yakinlah jika mereka membuat fitnah dan rekayasa pasti Allah akan membalasnya dengan kehinaan jauh lebih hina dibanding yang dialami Habib Rizieq sekarang ini, sabarlah anggap ini ujian melatih kesabaran, sekali lagi yakinlah firman Allah yang berbunyi “innallaha ma’asshobirin”, sesungguhnya Allah beserta mereka yang sabar.

Walhasil, mengutip dawuh Gus Dur: “Jangan ada kekerasan! karena tidak ada jabatan di dunia ini yang harus dipertahankan mati matian,” Gampang bukan?! Gitu aja koq repot.**

Sumber: islami.co

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed