by

Antara Damaskus dan Surabaya

bacalah buku “aku melawan terorisme” karya imam samudra, anda akan menemukan betapa sedih dan merananya dia gara2 aksi bom bali yg ia lakukan justru dibilang “rekayasa intelejen” “pengalihan issu”, dll oleh sekelompok orang indonesia.

sekilas ini menguntungkan kita. tapi sebenarnya justru membawa kerugian yg lebih besar. dg merajalelanya viral pengalihan issu, rekayasa sandiwara, dll, maka kewaspadaan masyarakat thd bahaya teroris sulit dibangkitkan. yg subur justru orang2 yg berpandangan nyinyir kpd aparat. pola “hit and run” makin mudah dilakukan teroris.

masyarakat menjadi acuh, tidak mau menganggap serius, dan tidak pernah menyiapkan narasi counter ideologi thd terorisme. maka jangan salahkan siapa2, kalo tiba2 nanti banyak orang tua yg terkaget2, tahu-tahu anaknya yg merantau ternyata terlibat masuk jaringan teroris, atau menjadi korban bom teroris.

kasihan rakyat indonesia.

Sumber : Status Facebook Jumrana Sukisman

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed