by

Antara Corona dan Sempak Ukuran S

Nek pikiran wis beres, urip gak bakalan rembes. Hidup memang selalu ada masalah tapi bagaimana caranya kamu harus lebih besar dari masalah. Masalah itu bukan masalah kalau kita tahu solusinya. Istri cerewet bukan masalah kalau bisa ngatasinya. Disebut masalah kalau nggak bisa ngatasi. Matio kono.

Yang nggak asyik di sini itu selalu saja ada orang yang memanfaatkan situasi. Musibah jadi lahan bisnis. Saat orang butuh masker, masker hilang di pasaran karena diborong pedagang mbokneancuk alias motherfucker.

Yang asyik itu Bu Risma yang sengaja menimbun masker agar tidak keduluan pedagang. Saat nanti benar-benar dibutuhkan akan dibagikan gratis ke warga. Dan itu cukup membunuh pasar para penimbun masker. Kalau ada yang gratis, kenapa harus beli. Rasakno koen.

Tapi silakan saja kau pedagang bajingan borong semua masker dan hand sanitizer. Jual lagi dan naikan harganya sepuluh kali lipat. Hanya orang kaya tolol yang membelinya. Rakyat jelata nggak perduli. Masih ada taplak.

Bagi rakyat jelata, uang 75 ribu itu sayang kalau dibelikan masker. Mending buat ngopi rame-rame. Atau beli paket data. Lumayan buat ngeksis di medsos sak ndlosore. Jadi ini pesanku pada pedagang bajingan : “Peli you all!”

Sementara di negara-negara bule ketar-ketir dengan virus Corona, di sini enggak. Yang heboh itu media atau kumpulan orang kaya manja. Sebelum ada virus Corona pun, mereka kemana-mana pakai masker. Bahkan di dalam kereta api eksekutif yang ber-AC pun dipakai. Itu sok steril apa anti sosial?

Negara bule itu kadang alay, terlalu defensif pada rakyatnya. Untung Scorpions dan Whitesnake konser di Jogja kemarin belum ada kasus pasien positif Corona. Kalau sudah ada sebelum hari H, kemungkinan besar mereka membatalkan konsernya. Personile wis tuwek-tuwek. Nek watuk untune katut metu.

Dulu saat Bali dibom oleh teroris, negara-negara bule langsung mengeluarkan travel warning ke Indonesia. Konyol. Memangnya Indonesia itu cuman Bali. Lagian teroris yang sudah ngebom itu nggak akan ngebom lagi setelah 3 bulan bahkan 5 tahun ke depan. Karena setelah dibom, keamanan pasti diperketat.

Semua orang takut mati, tapi ojok nemen-nemen talah. Begitu ketatnya perlindungan negara-negara mapan pada rakyatnya koyok sempak anyar ukuran S.

Wis ah.

Sumber : Status Facebook -Robbi Gandamana-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed