by

Antara Akal dan Iman

Satu kelompok lain berprinsip…, bahwa iman tanpa akal itu salah.

Mengetahui Tuhan dan kewajiban mengetahui Tuhan…, harus melalui akal.

Kelompok yang menggunakan akal…, disebut dengan kaum sipilis (Sekularisme.., Pluralisme…., Liberalisme dan Sosialisme)…, kaum moderat.

Sementara yang hanya berdasarkan wahyu…, disebut kaum ittiba’…, yang keimanannya atas dasar pendapat-pendapat yang datang dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat atau ulama.

Singkatnya…; apa yang dikatakan rasul…, para sahabat…, dan ulama itu sudah benar…., tidak boleh didebat dengan akal.

Sebaiknya…, kita belajar tentang kedua hal itu dengan baik.

Setelah itu…, kita berserah diri kepada Tuhan menurut cara yang kita suka.

Kehadiran Tuhan itu pada diri kita…, bisa dilihat dari sikap humanis kita.

Manifestasi kehadiran Tuhan dalam diri kita…, adalah cinta dan kasih.

Kalau kita beragama…, namun tidak humanis…; itu artinya kita tidak beriman.

Sebaliknya juga sama…, walau akal kita hebat menterjemahkan Tuhan…, namun miskin cinta…, itu juga sama juga dengan kita tidak beriman.

Rahayu

Sumber : Status Facebook Buyung Kaneka Waluya

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed