by

Anies-Sandi Menang, Apa Keuntungan Umat Islam?

 

Umat Islam yang kemarin saat Pilkada jenazah keluarganya ditolak untuk disholatkan di masjid-masjid, atau umat Islam pendukung Anies-Sandi yang menolak mensholatkan jenazah itu?

Umat Islam yang berduyun-duyun demonstrasi berjilid-jilid atau umat Islam yang merasa demo itu hanya sekadar menunggangi agama untuk kepentingan politik Pilkada saja?

Umat Islam sejenis FPI dan PKS atau umat Islam yang berseberangan dengan cara-cara politik intimidasi dengan menggunakan jargon agama?

Umat Islam yang mengusir Jarot sehabis sholat Jumat di masjid Tebet atau umat Islam yang merasa bahwa itu sama sekali tidak mewakili akhlak yang islami?

Umat Islam yang mencemooh seorang tamu Wakil Gubernur yang datang diundang pada sebauah acara pengajian di masjid At-Tin, atau umat Islam yang merasa menghargai tamu yang diundang adalah etika yang harus dijunjung siapapun yang mengaku beragama Islam. Sehingga mereka merasa, kelakuan seperti itu sama sekali tidak mewakili wajah Islam yang sesungguhnya?

Umat Islam ala FPI yang menjegal Ahok-Djarot pada saat kampanye atau umat Islam yang merasa penting mendengarkan informasi semua kandidat tentang program kerja yang akan diusungnya, sehingga mereka bisa menjalankan pilihan politik secara baik?

Umat Islam yang seenaknya menggunakan masjid-masjid jadi sarana provokasi politik dengan menyebarkan kebencian dan politisasi kotbah Jumat. Atau umat Islam yang merasa ibadah jumatnya terganggu ketika suasana sholat jumat dijadikan ajang kampanye politik dan caci-maki?

Umat Islam yang menggiring anak-anak dengan lagu bunuh Ahok sambil berteriak takbir. Atau umat Islam yang khawatir anak-anaknya akan menjadi beringas karena diajarkan dengan cara-cara keji oleh orang dewasa.

Umat Islam di kepulauan seribu yang mendengar pidato langsung Ahok, tapi santai-santai saja, karena tidak ada yang merasa dinista agamanya. Atau umat Islam yang meradang karena dikompor-komporin orang berdasarkan potongan video hasil karya Buni Yani?

Jadi sebetulnya jika disebutkan kemenangan Anies-Sandi adalah kemenangan umat Islam, itu bisa-bisanya orang saja. Kalau disebutkan kemenangan Anies-Sandi sebagai kemenangan Gerindra dan PKS, pantaslah. Tapi kemenangan umat Islam? Itu mah, lebay.

Pertanyaan yang harus diajukan sebetulnya, apa makna kemenangan Anies-Sandi bagi umat Islam secara keseluruhan?

Simpel. Kaum muslim adalah penduduk terbanyak di Jakarta. Jadi jika nanti kebijakan Anies-Sandi berorientasi mensejahterakan rakyat, maka otomatis yang diuntungkan adalah umat Islam. Jika kebijakan Gubernur malah merugikan rakyat, yang paling dirugikan adalah umat Islam.

Intinya adalah rakyat. Rakyat secara keseluruhan. Bukan rakyat yang hanya dihitung dalam kelompok-kelompok pengajian atau ormas keagamaan. Bukan rakyat yang diklaim oleh Parpol. Bukan rakyat pendukung Anies-Sandi saja.

Tapi saya sih membacanya, ajakan sukuran umat Islam atas kemenangan Anies-Sandi itu, ingin menegaskan, bahwa Pilkada Jakarta itu memang telah deiselewengkan dalam kemasan pertempuran agama. Padahal itu cuma momen lima tahunan. Cuma soal pilihan Gubernur biasa.

Kenapa suasana konflik agama ini perlu digaung-gaungkan terus? Karena konsep pertempuran yang sama akan digunakan lagi untuk Pilpres 2019.

Kasian umat Islam. Cuma digunakan jadi tunggangan politik doang. Diperlakukan seperti unta…

(Sumber: www.ekokuntadhi.com)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed