Prestasi jeblok Anies selama jadi Mendikbud dan hasil kerja dia selama menjadi Gubernur DKI Jakarta telah benderang menunjukkan bahwa dia bukan seorang yang layak dan pantas menjadi pejabat publik. Anies hanya seorang petarung oportunis dan ambisius yang hanya berorientasi pada jabatan dan kekuasaan BUKAN untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
Dan Pilkada DKI Jakarta 2017 telah menjadi catatan penting dalam sejarah kehidupan seorang Anies Baswedan, bahwa dia tidak segan-segan menggunakan cara sebusuk apapun untuk merealisasikan ambisiusnya.
Dan dalam kurun waktu tahun ke depan, Anies pasti akan terus mencari dukungan bandar dan kendaraan yang akan mengusungnya. Karena dia bukan seorang yang konsisten dan bukan tipikal orang yang bisa pegang komitmen, dia akan bebas mencari kendaraan mana saja untuk maju. Bukan tidak mungkin 5 tahun lagi Anies akan berdiri angkuh melawan Prabowo, orang yang berjasa besar menjadikan dia jadi gubernur. Dan kemungkinan besar siklus “gombale mukiyo” akan terjadi lagi. 2014 dia melawan Prabowo, 2019 dia memuji-muji Prabowo dan ada kemungkinan tahun 2024 dia kembali akan berhadapan melawan Prabowo.
Apakah tulisan ini merupakan bentuk bully-an yang bisa membuat Anies semakin terkenal ? SAYA TIDAK PEDULI. Karena hanya ini cara saya merawat sikap kritis kepada siapapun yang layak untuk diberi pelajaran. Dan menguliti seorang Anies Baswedan adalah sebuah kenikmatan tersendiri karena bahannya begitu mudah terpapar di depan mata.
Tapi hal penting yang bisa kita pelajari di hari kemerdekaan negara kita tercinta ini adalah dari seorang Anies Baswedan kita bisa belajar bahwa menjadi manusia MERDEKA itu selayaknya dimulai dari diri sendiri, yaitu membebaskan diri dari penjajahan penyakit hati yaitu keculasan, kebencian dan ambisi yang berlebihan. Dan sampai detik ini Anies Baswedan masih gagal memerdekakan dirinya sendiri.
Dirgahayu negaraku tercinta Indonesia
Sumber : Status Facebook Rudi S Kamri
Comment