by

Anak-Anak Di Shaf Depan

Oleh : Budi Santosa Purwokartiko

Dulu di US saya punya teman di mesjid orang bule, namanya Dawud Winkle. Sebelumnya, sebelum hijrah, namanya David Winkle. Dia rajin rajin ke mesjid bersama anaknya yang kira2 usia sekolah SD akhir atau SMP. Dawud sepertinya suka dengan suasana mesjid yang didominasi orang Asia dan Timur Tengah. Orang2 Asia dan Timur tengah umumnya ramah, suka ngobrol. Mungkin ini suasana baru bagi Dawud yang tidak ditemui di komunitas bule.

Kalau lihat keseharaiannya Dawud sepertinya bule yang masuk ekonomi bawah. Saya tidak tahu siapa yang mengenalkan Islam pada David sehingga dia convert jadi Dawud.

Suatu kali pas sholat jamaah, anaknya berada di shaft paling depan. Lalu pas mau sholat, seseorang menyuruh anak ini pindah ke belakang. Melihat itu si Dawud yang berada di belakangnya nampak kecewa, terlihat dari raut mukanya,

“lho kok?” Lalu Dawud beradu argumen sebentar dengan orang Pakistan yang menyuruh anaknya ke belakang.

Dawud bertanya “katanya shaft paling depan itu yang utama. Kenapa anak saya datang awal agar berada di shaft depan kok malah disuruh pindah.”

Kira2 begitu kekecewaan Dawud.

Saya nggak dengar persis jawaban orang Pakistan itu. Tapi saya menduga anak Dawud dianggap belum baligh/dewasa.

Bagi budaya Asia mengutamakan orang tua adalah adab. Tapi bagi Dawud mengajari anak untuk taat pada ajaran agama sejak dini adalah metoda yang bagus agar nanti anaknya dewasa makin taat. Jadi mungkin aslinya amalan2 agama itu memang untuk orang yang sudah dewasa. Anak2 belum dikenai hukum agama.

Dari kejadian tadi perbedaan-perbedaan kecil muncul, yang pasti sangat dipengaruhi budaya dari masing2 orang. Dawud dan orang Pakistan beda tafsir soal shaft paling depan.

Barangkali jika Islam dilahirkan di Jawa akan beda warnanya karena pengaruh budaya Jawa. Begitu pun jika Islam lahir di Western, corak budaya Western pasti akan menghiasi ajaran itu di sana sini. Kebetulan agama2 langit itu selalu berasal dari Timur Tengah. Tuhan saat itu mungkin lupa ada banyak daratan lain yang luas di luar itu; ada pula suku Aborigin, ada Amungme, Ada Indian, ada Eskimo, ada Inca, Maya. Kenapa fokusnya di daerah sekitar Arab saja?

Sumber : Status Facebook Budi Santosa Purwokartiko

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed