by

Amien Rais : Saya Lengserkan Soeharto, Gus Dur Saja Mudah, Apalagi Jokowi

Oleh : Stefanus Toni Aka Tante Paku

Sepertinya MURI perlu mencatat rekor yang sudah dibuat oleh Amien Rais ini sebagai TUKANG MELENGSERKAN PRESIDEN INDONESIA, karena mengaku dengan mudah melengserkan Presiden Soeharto, Presiden Abdurahman Wahid, dan kini akan melengserkan Presiden Jokowi. Alasan Amien Rais melengserkan para presiden itu karena semua indikator sosial dan politik, ekonomi, hukum dan keamanan menunjukkan proses yang melorot ke arah jurang yang lebih dalam. Perjalanan bangsa di bawah para presiden itu ternyata berjalan dari buruk ke arah lebih buruk lagi. Darimana bisa diharapkan dari buruk ke perbaikan-perbaikan.

Terkait dengan Presiden Jokowi, Amien Rais mempunyai alasan khusus, karena sikap terkesan tidak serius menindaklanjuti laporan masyarakat atas kasus  penistaan agama terhadap agama Islam yang dilakukan oleh Gubernur Petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Entah masyarakat mana yang dimaksud mbah Amien ini? Apakah masyarakat yang terlibat aksi-aksi DEMO TIGA ANGKA kemarin itu?

Menurutnya, lambatnya proses penanganan hukum oleh aparat kepolisian terhadap Gubernur Non Aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam dugaan kasus penistaan agama, membuat Amien Rais Geram. Amien Rais meminta kepada penegak hukum untuk memproses Ahok secara adil tanpa tebang pilih. Amien Rais pun mengimbau kepada pemerintah khususnya penegak hukum untuk tidak bermain-main dengan kasus yang melibatkan agama.
 
Amien Rais mengaku muak karena Presiden telihat begitu ‘gamang’ dalam menanggapi kasus tersebut, padahal menurutnya kasus penistaan agama ini bukanlah kasus yang kecil, ini kasus semua umat Islam, kalau dajjal penista agama itu tidak dipenjara, saya akan lengserkan jokowi,tegasnya. Karenanya, Amien Rais mengingatkan agar Presiden Jokowi tidak main-main karena masyarakat akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
 
Sebagai seorang profesor Amien Rais mestinya bisa menilai dengan jernih, banyak kejanggalan dalam kasus Gubernur Basuki Tjahaja Purnama itu, karena proses pengadilan yang sudah dilakukan termasuk cepat akibat desakan ormas, tidak melalui proses sebagaimana wajarnya. Tapi kenapa Amien Rais selalu mendesakkan keinginan yang jelas-jelas ada unsur KRIMINALISASI GUBERNUR itu?
 
Bagaimana dengan kasus hukum Habib Rizieq yang banyak bukti videonya ingin MAKAR karena mengajak untuk melakukan REVOLUSI, menghina Kepala Negara dan pejabat lainnya, menghina Pancasila dan budaya lokal, dan kasus MESUM-nya dengan Firza Husein itu? Sepertinya Amien Rais akan pura-pura pilon bin bloon dan otomatis KUMAT PIKUNNYA melihat kasus Imam Besar FPI yang belum diadili itu.
 
Bicara hukum harus adil, darimana Amien Rais bisa menilai soal keadilan ini kalau dia yakin bahwa Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pantas mendapatkan proses hukum yang layak seperti apa yang telah diperbuat tanpa ada perbandingan kasus hukum lainnya?
 
Bagaimana dengan kasus tabrak mati anaknya Hatta Rajasa yang dibebaskan itu?
Bagaimana dengan kasus tabrak mati anaknya Ahmad Dhani yang juga dibebaskan itu?
Bagaimana dengan kasus penistaan agama lainnya yang tidak didesak oleh Amien Rais untuk diproses hukum?
Itukah keadilan versi Amien Rais?
Adil buat kelompoknya tapi tidak adil buat yang lainnya, atau Amien Rais memiliki hak-hak istimewa untuk bebas melengserkan presiden karena satu kasus yang tidak melibatkan presiden?
 
“Aku akan kawal Kasus Penistaan Agama ini. Silahkan saja kalau Presiden mau melindungi Ahok, jika ingin dua duanya lengser. Lengserkan Jokowi itu mudah, semudah saya ketika lengserkan Soeharto, Gus Dur dulu,” cuitan Amien Rais nampak jumawa.
 
Mantan Ketua MPR RI era Megawati ini nyatanya diam saja saat Megawati dituduh menjual Indosat, kehilangan Sipadan dan Ligitan, padahal semua sepengetahuan dirinya, ada apa dengan Amien Rais saat itu?
 
Mbah Amien sekarang cari panggung baru karena ada episode yang membuatnya bisa berperan kembali sebagai SENGKUNI. Apa rakyat harus mendesak Amien Rais sebelum melengserkan Presiden Jokowi untuk MEMENUHI NAZARNYA kemarin, jalan kaki Jogja-Jakarta kalau Jokowi menang jadi Presiden? Usianya yang sudah 73 tahun MUSTAHIL kuat berjalan 525 km itu, paling mampu berjalan 4 jam perhari itu saja kalau sedang fit tubuhnya. Tapi mungkin malu atas ucapan sombongnya itu sehingga rasa dongkolnya kepada Jokowi tak bisa surut. Dan ketika ucapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut hal yang dianggap menista agama, kendati banyak orang berhati jujur mengatakan tidak menista agama, mereka tangkap sebagai kesempatan berlian untuk menghantam Jokowi. Alasannya, Jokowi dinilai terlalu melindungi Ahok.
 
Maklum Amien Rais walau bergelar Profesor tapi sudah pikun hingga lupa bahwa rencana MELENGSERKAN PRESIDEN di Indonesia tidak segampang mengucapkannya. Kendati Amien Rais mengaku pernah melengserkan Soeharto dan Gus Dur,  di negara lain bisa saja melengserkan presiden dengan gerakan massa, tapi saat ini di Indonesia tidak semudah itu. Sepanjang tidak mendapat dukungan dari TNI dan Polri, dukungan para ulama, Kyai, Ustadz, para pemimin agama dan pemimpin berbagai Ormas, perguruan tinggi,  massa mahasiswa, para buruh, dan seterusnya., rencana melengserkan presiden atau MAKAR tak bakalan berhasil. Jika masih nekat, maka gerakan itu sama dengan bunuh diri massal kelompok kecilnya itu.
 
Jangan dikira bahwa pendukung Jokowi akan diam saja bila Amien Rais dan massa alumni 212 akan menyerbu Istana Negara, mereka pasti tidak akan tinggal diam, siap menghadang provokasi massa makar itu. Apalagi sudah ada KOMITMEN para ulama, para pimpinan ormas keagamaan, pimpinan TNI dan Polri, ini jauh lebih kuat daripada kekuatan senjata, apa Amien Rais punya nyali buat melengserkan Presiden Jokowi?
 
Yang jelas Amien Rais sudah habis masanya, usianya sudah 73 tahun, mungkin tak akan lama lagi LENGSER ke dalam bumi dan memeluk mimpi panjang jadi PRESIDEN BAWAH TANAH sono.
 
Salam DUng Dung Pret!

 
 

 

 
 

 

 
 

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed