by

Allah SWT Tidak Bisa Ditipu dengan Tanda Tanya (?)

Oleh: Muhammad Jawy
 

Beberapa provokator di media sosial membuat tulisan hasut/fitnah/hoax yang mereka coba samarkan dengan membuat kalimatnya seperti kalimat pertanyaan, ataupun pengandaian. Sehingga kalau disebut telah memfitnah atau menebar dusta, mereka akan mencoba mengelak, “Ini khan kalimat tanya bro”.

Dan sayang sekali ketika provokator itu banyak di-follow oleh kaum 2D yang menganggapnya fakta atau berharap itu fakta, maka yang muncul dibagian komentar adalah hujatan dan hinaan.

Tanpa adanya upaya serius untuk meluruskan komentar yang menghujat, kemungkinan besar tulisan asalnya memang ditujukan untuk memancing hujatan, jadi jauh dari sekedar pertanyaan atau pengandaian.

Namun yang unik, orang yang suka memancing hujatan kepada orang lain, dengan pertanyaaan atau pengandaian seperti ini, TIDAK SUKA kalau dirinya mendapat pertanyaan atau pengandaian.

Saya pernah menyampaikan kepada seseorang yang mencoba berlindung di balik tanda tanya (?), ketika ia membuat sebuah status menghasut.

“Bro, kalau tanya gitu (yang isinya sangat menyinggung orang lain) menurut ente boleh, bukan fitnah. Boleh nggak kalau saya bikin status tentang ente begini:”

“Betul nggak bro nama ayah di akte kelahiran ente itu betul-betul ayah ente, bukan orang lain?”

Tentu yang saya tanyakan, adalah kebolehan tentang pertanyaan itu, yang memang termasuk sadis. Yang terjadi adalah saya diblokir seketika. Namun sisi positifnya, dia menghapus tulisan hasut yang menurutnya sudah terlindung tanda tanya.

Sahabat,

Sering orang mudah untuk melantunkan kalimat yang menyakiti orang lain, tapi tidak sadar, kalau dirinya bakal sangat sakit kalau mendapat kalimat yang sama. Karenanya sebelum kita menulis sesuatu yang berpotensi menyinggung orang lain, ada baiknya kita coba andaikan dulu kalau kalimat itu mengenai kita.

Karena pengandaian dan pertanyaan itu bukan sesuatu yang bebas begitu saja. Harus ada landasan yang jelas, kuat, dan niat yang baik. Jika pengandaian dan pertanyaan itu tendensius untuk mencelakai kehormatan orang lain, dampak yang tampak sekilas mungkin yang menuduh aman, yang tertuduh dapat makian dan hujatan.

Tapi ingatlah bahwa Allah SWT itu tidak hanya tahu kalimat yang ditulis, tapi Allah SWT itu bisa mengetahui isi hati setiap manusia.

Allah SWT tidak bisa ditipu dengan sekadar tanda tanya ataupun pengandaian.

Wallahua’lam

 

(Sumber: Status Facebook Muhammad Jawy)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed