by

Aksi Bela Islam Sejati

Oleh: Prafitri Ik
 

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. MAKA BERLOMBA LOMBALAH KAMU (dalam membuat) KEBAIKAN. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (al-Baqarah : 148)

Saat Yahudi punya puasa Sabath, Kanjeng Nabi memohon puasa yang lebih baik, dengan puasa Ramadhan.

Saat Yahudi dan Nasrani menghadap kiblat Baitul Maqdis, Nabi memohon kiblat yang lebih baik, dengan Ka’bah yang lebih tua yang dibangun Nabi Ibrahim.

Saat umat Nasrani puasa 10 Muharram, Nabi menganjurkan puasa 9 dan 10 Muharram.

Begitulah Kanjeng Nabi dalam Aksi Bela Islam untuk lebih baik dari umat lain. Sudah sewajarnya, sebagai pengikut ajaran Islam tentu tidak mau kalah dalam lomba kebaikan dari umat lain.

Ketika Ahok menutup diskotik sarang narkoba Stadium dan Milles, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur Muslim untuk menutup diskotik sarang narkoba lebih banyak dari Ahok.

Ketika Ahok tidak mau mencincay bancakan proyek-proyek APBD oleh oknum serakah, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur Muslim dua kali lipat lebih garang dari Ahok, pokoknya.

Ketika Ahok memerintahkan semua pegawai Pemda DKI untuk melayani rakyat, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 dua kali lipat lebih tegas kepada pegawainya dalam melayani masyarakat dari Ahok.

Ketika Ahok membangun masjid Balaikota dan Mesjid Raya Jakarta di Daan Mogot, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur Muslim di wilayah masing membangun mesjid raya lebih banyak dari Ahok, pokoknya.

Ketika Ahok memberangkatkan 50 marbot penjaga mesjid ibadah umroh, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 memberangkatkab marbot umroh lebih banyak dari Ahok.

Ketika Ahok mengeruk kali kali agar terhindar dari banjir dan menjaga kebersihan, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 lebih keras bekerja agar kotanya lebih bebas banjir dari kota pimpinan Ahok.

Ketika Ahok setiap pagi meluangkan waktu menyelesaikan masalah warganya di Balai Kota, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 meluangkan waktu lebih lama dalam melayani warganya daripada Ahok.

Ketika Ahok menggunakan jatah operasional pribadinya sebagai gubernur untuk membantu warga, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 lebih semangat membantu warga yang menggunakan jatah operasionalanya daripada Ahok.

Ketika Ahok konsisten membagikan KJP dan menurunkan angka putus hampir 0%, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 dapat menurunkan angka putus sekolah lebih baik dari Ahok hingga 0%, pokoknya.

Ketika Ahok menurunkan angka pengangguran secara drastis dg program pasukan Biru, Oranye, Ungu, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 lebih drastis lagi penurunan pengangguranya daripada yg dilakukan Ahok.

Ketika Ahok membangun ratusan ruang bermain hijau untuk anak-anak Jakarta, Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 untuk memberikan kenyamanan anak anak lebih baik dari Ahok.

Ketika Ahok memberi banyak fasilitas publik (bus, ruang laktasi, RTPA), Aksi Bela Islam mendorong Gubernur muslim di wilayah masing2 lebih baik lagi dari Ahok, pokoknya.

Dengan mengikuti cara Nabi dalam Aksi Bela Islam untuk lebih baik dari umat lain, Aksi Bela Islam Indonesia Sejati akan memberikan rahmat ke seluruh rakyat Indonesia.

 

(Sumber: Status Facebook Prafitri Ik)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed