by

Air Keras Yang Pedih Ternyata Tak Membuat Novel Rendah Hati

Bahkan beberapa waktu lalu Novel Baswedan terang-terangan membuat ujaran provokatif : “Para koruptor berhutang Budi kepada Jokowi”. Narasi sarkastik ini sangat kurang ajar karena secara tidak langsung dia menuduh Presiden Jokowi membuat kebijakan yang berpihak dan menguntungkan para koruptor. Padahal dalam kenyataannya justru Presiden Jokowi sangat terkesan sangat mendukung penguatan KPK.

Kurang ajar mana lagi yang hendak kau dustakan, wahai Novel Baswedan ?

Perihal sangkaan bahwa Novel Baswedan bersama sepupunya dan kroni-kroninya punya agenda terselubung untuk tahun 2024 sudah santer disuarakan berbagai pihak. Saya tidak peduli. Tapi yang membuat saya marah adalah bahwa semua itu dilakukan di gedung KPK yang semuanya dibiayai oleh rakyat melalui pembayaran pajak. Kita seolah membiayai sekelompok orang yang memanfaatkan jabatannya untuk melawan dan menghina Kepala Negara. Itu yang membuat saya terasa mual dan mau muntah.

Mengapa Novel Baswedan begitu perkasa ? Karena selama ini kiprah “playing victim’ dia sangat didukung oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kroni-kroninya dan beberapa kelompok masyarakat yang disesatkan oleh narasi yang dibangun oleh Novel Baswedan dan kawan-kawan selama ini. Bahkan terkait rencana inisiatif DPR untuk melakukan revisi UU KPK, seorang Najwa Shihab yang selama saya pandang netral dan bersikap bijak, justru malah terkesan berpihak dengan kelompok mereka dan menyalahkan Presiden Jokowi. Aneh bin ajaib.

Menurut saya dukungan yang membabi-buta dan tidak rasional ini yang membuat seorang Novel Baswedan tidak pernah bisa menjadi orang yang rendah hati. Dia menjadi besar kepala. Biasanya kalau seseorang setelah mendapat musibah pada umumnya dia akan rendah hati dan instrospeksi diri. Tapi Novel memang bukan orang biasa. Dia manusia luar biasa yang tidak perlu berterima kasih kepada orang yang telah peduli dan menolongnya. Dan para tokoh LSM, para guru besar dan tokoh masyarakat yang selama ini mendukung dia secara buta itulah yang secara tidak langsung menciptakan dan membuat seorang Novel Baswedan menjadi manusia seperti ini.

Entah musibah seperti apa lagi yang bisa membuat Yang Mulia Novel Baswedan bisa menjadi manusia tahu diri dan rendah hati. Hanya Tuhan yang tahu jawabnya 

Sumber : Status Facebook Rudi S Kamri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed