by

Ahok (Sebaiknya) Tersangka

Oleh: Denny Siregar
 

Banyak inbox kesaya meyakinkan bahwa Ahok kali ini akan jadi tersangka.

Saya biasanya hanya baca sambil senyum2 saja, karena jika Ahok jadi tersangka mereka seperti ejakulasi sesudah onani begitu lama. Memang itu keinginan mereka, yang pertama Ahok harus jadi tersangka dan yang kedua tersangkakan Ahok.

Saya jawab dengan geli, “So, kalau Ahok jadi tersangka memangnya kenapa ?”

Sebenarnya buat saya, lebih bagus Ahok jadi tersangka. Karena kalau tidak, maka akan banyak plintiran isu bahwa Kepolisian yang posisinya di bawah Presiden, di intervensi oleh Jokowi. Ini akan memicu gelombang demo lebih besar dengan headline “Jokowi melindungi penista agama” atau lebih ekstrim lagi “Jokowi musuh Islam”.

Beda kalau Ahok dijadikan tersangka oleh Polisi…

Dengan proses Ahok menjadi tersangka, maka barisan mereka akan terpecah dua bagian. Bagian unyu2 yang kemaren demo karena Ahok menista agama, akan puas karena sdh ejakulasi. Sedangkan bagian abu2 yang masih onani, jelas akan sulit untuk mendapatkan gelombang demo sebesar 4 november kemaren karena si unyu2 sudah sadar diri.

Dari status Ahok menjadi tersangka, maka akan jelas kelihatan mana yang benar2 berniat “membela agama” dan mana yang “menunggangi” isu penistaan agama. Jika terpecah, baru kelihatan tuh aktor2 politiknya yang tetap tidak puas sebelum Indonesia rusuh..

Jika Ahok jadi tersangka, maka Kepolisian akan lepas tangan sehingga isu intervensi Presiden akan bisa diredam. Untuk selanjutnya proses akan dibawa ke pengadilan yang tidak berada di bawah kewenangan Presiden, sehingga lebih independen.

Lagian, status tersangka tidak akan membatalkan pencalonan seseorang dan itu sudah ditetapkan KPUD. Lah namanya tersangka, masih perlu pembuktian lebih lanjut benarkah seseorang berbuat kejahatan.

Pertarungan masih panjang, butuh tahunan, sebelum seseorang ditetapkan bersalah oleh pengadilan…

Disinilah seninya permainan catur.

Pertahanan sengaja dibuka supaya musuh masuk dan menyerang. Musuh yang merasa sudah diatas angin, masuk dan memakan umpan sebuah pion yang disediakan. Ketika musuh sudah masuk, maka kurung dia sehingga tidak bisa melangkah kemana2, kecuali mengorbankan diri dengan memakan bidak lain daripada rugi bandar.

Jadi, awalnya Jokowi mereka paksa untuk makan buah simalakama, nanti mereka yang akan dipaksa makan buah sikelemele, yaitu dimakan bapak jadi kuda, gak dimakan anak lebaran sama kuda.

Pucing kan, kepala kuda ?

Biar gak pucing, ceruput kopi dulu…

(Sumber: www.dennysiregar.com)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed