by

Ahli Silat Kata

Gw cuma kasihan dgn ketidak becusannya, kemampuannya bersilat lidah 1001 alasan, kenyataannya 0 besar, petugas pemda warna oranye, merah, kuning, biru yang dulu hadir layani warga Jakarta elo hilangkan tanpa jejak, malah elo cat warna warni kolong jembatan dan genteng warga yg gak ngefek apa apa, tolong bedakan antara keinginan dgn kebutuhan, kebijakan bagus sebelumnya bukan diteruskan malah di nafikan dengan rutinitas birokratis, gonta ganti pake istilah elo sendiri.
 
Normalisasi elo bilang naturalisasi, air dialirkan lancar ke laut dan resapan elo bilang disuruh masuk ketanah aja, rumah susun elo bilang rumah lapis, rumah susun sewa sederhana elo bilang dp 0%, proyek mercusuar mau jadikan bilangan jalan merdeka jadi sirkuit GP dll semua nihil omong besar, ok oc gak ada apa apanya, gak kerja apa apa, sibuk pencitraan lewat kata kata bukan kerja kerja..
 
Paling menyakitkan transparansi kerja dan penggunaan anggaran belanja daerah elo tutup tutupi lagi, warga elo banjiri kata kata mAnies dan berbuah banjir betulan dimusim penghujan, korban jiwa harta benda dan imateri yg sangat banyak rakyat derita, apakah lantas gw sebut elo PKI, kuminis, atau non muslim getoh? Kalo yg sebelumnya di pojokan krn etnisnya minoritasnya apa gw mesti pojokin elo pakai etnis juga dll getoh? Hey gak lah .. gw konsisten nilai elo dari ketidak becusan mengeksekusi kata kata elo sendiri.
Hellooww
 
Kebanggan elo nanti paling cuma stadion (lagi lagi eksklusive) persija di kemayoran. Kapan belajarmu, kapan kapokmu sih
Dari saya warga Jakarta langganan banjir tahunan (ngerasain gak banjir masuk rumah pas zaman ahok )
Sumber : Status Facebook Hengky Irawan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed