by

Agama Oh Agama

 
Jika agama bisa dengan leluasa intervensi dan mengkritik dunia non-agama. Tapi ia gak terima kalau diintervensi dan dikritik sampai ada “pasal penodaan agama” untuk menggebuki mereka yang mengkritik agama. Mana ada, misalnya, “pasal penodaan seni” atau “pasal penodaan sekularisme” sehingga kalau ada yang mengenyek seni & sekularisme bisa dibui?
Jadi intinya begini cuk. Tidak semua urusan masyarakat dan umat manusia yang ruwet bin njlimet itu bisa diselesaikan dengan agama. Semua produk peradaban & kebudayaan manusia itu ada batasnya. Keruwetan terjadi karena kaliyen terlalu memaksakan dan bahkan “memerkosa” agama supaya bisa menyelesaikan semua urusan manusia & problem keumatan. Akibatnya banyak urusan jadi semrawut, amburadul dan awut-awutan kayak jembut kere.
(Sumber: Facebook Sumanto Al Qurtuby)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed