by

Agama dan Negara

Oleh: De Fatah
 

Apakah kitab suci di setiap agama mewajibkan umatnya membentuk suatu negara ?

Saya awali dengan Nabi Musa, Musa seseorang yang diutus untuk membebaskan bani Israel dari perbudakan Mesir dan menuntun mereka pada tanah perjanjian yang dijanjikan Tuhan, supaya hidup damai berpedoman pada kitab Taurat yang berisi perintah Nya, walhasil Musa gagal mengantar kaumnya ke tanah tersebut, dan Allah SWT mengutus Yusya bin Nun memimpin generasi berikutnya untuk memasuki tanah Palestina ( QS.Al-Baqarah(2):58-59,246-251)

Dalam agama Nasrani Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menjadi kepala negara atau membentuk kerajaan di dunia, namun Dia datang untuk menebus dosa manusia dan membawa umat-Nya untuk bergabung dalam Kerajaan Surga untuk selamanya. “Akulah Jalan, dan kebenaran, dan Hidup” (Yoh 14:6)
Dalam Islam Nabi Isa as di utus mengajak Bani Israil menyembah Tuhan dengan mentaati Injil dan membenarkan kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa as

Didalam Islam perseteruan ingin mendirikan negara Islam dimulai salah satunya bermuara dari hadist ini, Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh Allah telah memberikan kepada kalian saudara saudara dan sebuah negeri yang di sana kalian akan aman”(Sirah Ibnu Hisyam, 2: 119)

Padahal literaturnya biasa saja, di Mekah Rasulullah dimusuhi kaumnya kemudian Allah swt memberi kabar hijrah ke Madinah karena masyarakat Madinah menerimanya, tapi hadis ini menjadi luar biasa karena diplintir oleh mereka yang ingin berkuasa, karena bagi mereka Hadist tersebut langkah awal Rasulullah Saw untuk mendirikan negara Islam

Pertanyaannya, benarkah Rasulullah meminta kepada umatnya untuk mendirikan negara ?, ketika Nabi meninggal pun beliau tidak berpesan untuk membentuk suatu pemerintahan. Beliau hanya berpesan agar berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnahnya. Kehidupan di kota Madinah diatur dengan Piagam Madinah yang intinya untuk saling menghormati dan melindungi antar umat beragama, zakat, jinayat, dan norma norma dasar kehidupan bermasyarakat, tidak ada sistem negara disana, semua berpusat pada Rasulullah, tidak ada tentara atau belum ada pembagian administratur pemerintahan

Bentuk pemerintahan Islam sama sekali tidak dijelaskan dalam Alquran, apakah negara Islam itu berbentuk Monarki, Demokrasi, Parlementer dan sebagainya, yang terpenting bagi Islam adalah menjalankan esensi esensi ajaran Islam yang meliputi aqidah, syariah dan moral diakomodasi dalam undang undang Negara

Peralihan kekuasaan yang dipraktekkan para sahabat pasca wafatnya Nabi bukan pula sistem Islam. Semua itu hanya gerakan budaya dan politik masyarakat Arab untuk merebut dan mengelola kekuasaan, Abu bakar ra di tunjuk oleh beberapa orang, Umar ra ditunjuk langsung oleh Abu Bakar ra, Umar ra membentuk panitia untuk mengangkat Utsman ra dan Ali ra dipilh oleh penduduk Madinah, tidak ada sistem disana. Ironinya setelah itu sejarah kepemimpinan Islam menjadi kelam dan berdarah darah, mereka yang katanya bersaudara seiman seaqidah akhirnya perang saudara berebut kekuasaan

Jadi jika ada yang mau bikin negara berdasarkan Syari’at atau Khilafah, saya pastikan otak di kepala mereka baru di tukar dengan tokai,.

 

(Sumber: Status Facebook De Fatah)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed