by

7 Ciri Menguatnya Dollar Berpengaruh Ke Masyarakat

3. Harga emas melonjak pesat dan banyak masyarakat menukarkan emasnya. Masyarakat kita suka menyimpan emas dan ketika dolar naik maka harga emas akan ikut naik. Kondisi ini mendorong masyarakat menukarkan emas ke toko emas demi memiliki rupiah lebih banyak.

4. Harga BBM ikut terdongkrak dan masyarakat banyak mengantri untuk menyimpan BBM. Kondisi ini pada Tahun 1997 juga terjadi dan hampir kita mudah temui antrian BBM dimana-mana. Banyak yang sengaja membeli bahan bakar penuh lalu disimpan dirumah untuk kemudian dibelikan lagi.

5. Pabrik-pabrik melakukan PHK besar-besaran dan tidak mengenal wilayah. Misalnya tidak hanya terjadi di Batam namun juga di Tangerang, Sidoarjo, Sukoharjo, Polewali dan banyak kota lainnya. Meski secara perlahan dolar menguat, silahkan cek saja apakah ada PHK besar-besaran terjadi?

6. Kriminalitas marak dan menyelip diantara pemberitaan baik di media cetak atau televisi. Berita kriminalitas memang selalu ada, yang membedakan jika terjadi krisis adalah pelaku merupakan orang biasa bukan residivis. Dalam kondisi krisis biasanya pelaku adalah orang yang terancam PHK atau malah korban PHK. Atau bisa jadi tingkat bunuh diri, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga bertambah.

7. Munculnya pedagang kaki lima baru di pusat kota pemerintahan. Biasanya efek domino dari PHK masal ya kriminalitas atau PKL. Mereka ini mau melamar pekerjaan juga tidak ada lowongan, mau berbuat jahat dilarang agama. Otomatis pilihan paling realistis ya berjualan ditepi jalan.

Itulah setidaknya 7 ciri-ciri bahwa dolar berpengaruh. Pengaruh itu bisa muncul jika pemerintah tidak melakukan tindakan-tindakan atau langkah strategis mengantisipasinya. Upaya pemerintah mengantisipasi itu bisa dilakukan dengan banyak hal, salah satunya intervensi bank sentral. Itu tindakan jangka pendek. Namun bagi Negara yang sudah membangun pondasi secara matang, jelas tidak mudah terpengaruh.

Beberapa langkah Presiden Jokowi dalam mengupayakan minimnya pengaruh menguatnya dolar misalnya pencabutan subsidi BBM, penguatan infrastruktur, pemotongan pajak UMKM, pemberian rumah subsidi, mendirikan bank mikro wakaf untuk kalangan pesantren, peningkatan dana desa dan lain sebagainya. Makanya masyarakat luas tidak terdampak dengan penguatan dolar ke Rp 15.000. Bahkan hingga artikel ini dibuat, dollar sudah terkoreksi hingga Rp 14.877,50. Jadi buat apa kita resah dengan isu dolar menguat?

#Cengiiiiiiiiiiiiiiirrr

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed