by

3,5 tahun ini Presiden Sudah Meresmikan Hampir 700 Km Jalan Tol

Yang harus Anda (para penyinyir) tahu, tol ini adalah salah satu tol yang mangkrak cukup lama sejak konsesinya diserahkan pada tahun 2006 (CMIIW). Berganti pemilik sampe 3x, yang trakhir akhirnya diambil BUMN. Entah kenapa para pemilik konsesi tol kerap menunda lama pengerjaan tolnya. Bisa jadi karena jalur dianggap belum layak finansial atau karena semata urusan spekulasi harga tanah (payah)

Balik lagi..
Ruas tol Bocimi seksi 1 sejauh 15 km itu tentu saja sebuah pencapaian. Anda ngga bisa mengelak bahwa rezim ini lah yang memgeksekusinya. Sembari mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY yang mewariskan sebuah UU Pembebasan Lahan utk Kepentingan Umum, yang lebh komprehensif dan membuat pemerintah Jokowi bisa lebih gesit membangun banyak infrastruktur dasar

FYI..
Akhir Mei ini, ada total 7 ruas tol yang akan diresmikan Presiden Jokowi. Total sepanjang kurleb 100 km. Artinya, dalam 3,5 tahun ini Presiden sudah meresmikan hampir 700 km jalan tol.

700 km jalan tol dalam 3,5 tahun itu hampir menyamai pencapaian panjang tol hampir 40 tahun (1978-2014) yang 785 km. Luar biasa kerja Pak Basuki dan jajaran kemen PU. Menjura!

Target pembangunan tol sampe akhir 2019 adalah 1800 km. Menurut saya, bisa selesai sampe 1200 km (nambah 500 km lagi) saja sudah sangat keren.

Tahu ngga pembukaan lapangan kerja di seksi 1 Tol Bocimi yang saya ceritakan di atas? Adalah ribuan orang. Artinya ada belasan sampe puluhan ribu jiwa (ditambah anak dan istri para pekerja) dihidupi oleh sebuah proyek infrastruktur. Belum pembukaan lapangan kerja secara ngga langsung dari tumbuhnya rumah makan, konsultan dll

“Tapi kan tukang2 itu setelah 2 tahun kerja terus nganggur lagi, Mar..”

Ya belum tentu. Mereka makin ahli dan proyek2 infrastruktur terus dibangun. Selalu trbuka peluang utk tenaga terampil. Lagipula, setelah proyek tol jadi, pabrik bisa nambah kapasitas. Nanti ada rest area. Itu kan membuka lapangan kerja

Mungkin si tokoh yang mau maju pilpres keempat kalinya itu KAGAK NGERTI, ilmu ekonomi tentang trickle down effect atau dampak berganda dari pembangunan infrastruktur dasar. Padahal bapaknya adalah ahli bahkan dianggap begawan ekonomi Indonesia

Kalo mau mengkritik itu gini. Coba cek pengendalian mutu dan pengawasan dari proyek2 rezim Jokowi. Sembari memberikan opsi strategi kebijakan

Kalo cuman kritak kritik atau narasi seperti “uang negara ini ini bochor bochor” atau “Negara ini dikuasai Cina..”, anak SMP juga bisa boss

Semangat pagi dari saya, remaja 30an tahun

Sumber : Facebook Damar Wicaksono

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed