by

10 Ciri Faham Islam Radikal

7. Tidak Punya Rujukan Keilmuan Berstandar

Biasa berdalih dengan memanfaatkan petikan ayat Al-Quran atau potongan hadits terjemahan yang putar balik maknanya dan diplintir sekenanya. Yang penting bisa mendukung opininya.

Namun kalau diteliti lebih jauh, sebenarnya teknik berdalilnya terlalu rapuh, lemah dan tidak tepat.

Ayat Quran dan Hadits hanya dijadikan alibi membodohi orang awam secara harfiyah dan tekstual. Seolah terkesan amat mengerti secara mendalam, padahal tidak pernah bisa merujuk kepada kitab tafsir atau syarah hadits.

8. Emosional dan Delusif

Cenderung bersikap emosional, mudah marah, gampang benci, rajin curiga, phobia, dan nyaris mirip psikopat.

Dalam delusinya, umat Islam saat ini dalam keadaan genting, lagi dikepung oleh sekawanan hewan buas dan lapar, yang menyerang dari segala penjuru.

Keyakinan atau kenyataan semu macam ini diyakini terus menerus meskipun bukti atau kesepakatan berlawanan.

Salah satunya lewat indoktrinasi menggunakan hadits nabawi yang bercerita keadaan umat di akhir zaman. Dikepung dan dikerubuti oleh musuhnya. Sehingga terkesan jadi sangat dramatis, heroik dan bombastis.

Padahal kenyataannya dimana-mana Islam bebas diamalkan, diajarkan dan didakwahkan. Tidak segenting yang dikesankan.

Korbannya siapa lagi kalau bukan aktifis pemula yang lagi terbakar ghirah dakwahnya.

9. Rajin Beramal

Tidak semua negatif, para korban paham radikal umumnya lebih rajin mengamalkan sisi-sisi agama.

Rajin shalat berjamaah, rutin tilawah, aktif qiyamul lail, hadir di banyak kajian, bahkan jidat sampai jitam, celana amat cingkrang, kadang bercadar dan bahkan banyak kutip ayat hadits.

Dan termasuk suka pakai istilah-istilah yang rada kearab-araban. Ana, antum, akhi, ukthi, ikhwan, akhwat, syafakallah, syukran, afwan dan seterusnya.

Sama sekali tidak ada yang salah dengan semua itu. Makanya saya bilang tetap ada positifnya, tidak semua negatif.

Baru jadi negatif ketika bercampur dengan sikap merasa diri paling suci, paling benar sendiri, paling dekat dengan Tuhan, lalu mengejek, melecehkan, merendahkan bahkan membuli orang yang tidak seperti dirinya.

Mau cingkrang itu silahkan saja. Tapi kalau saudaranya muslim yang tidak cingkrang lantas dimaki-maki, dikatain fasik, berdosa, dan masuk neraka, tentu jadi over dan kurang dapat simpati.

Begitu juga uang cadaran, silahkan saja. Tapi kali rajin menyinyiri saudarinya muslimah yang tidak bercadar, tentu jadi tidak bijak.

Shalat jamaah di masjid 5 waktu tentu baik dan dapat 27 derajat. Tapi kalau tetangganya yang tidak berjamah lantas divonis munafik 100%, tambah gelar fasik, plus ststusnua tidak beriman, tentu kurang tepat.

Sebab yang mewajibkan memang ada, seperti mazhab Hambali. Tapi yang tidak mewajibkan juga ada, seperi mazhan Syafi’i. Shalat berjamah hukumnya fardhu kifayah, bukan fardhu ‘ain dalam mazhab Syafi’i.

Sementara mazhab yabg dipeluk bangsa Indonesia justru mazhab As-Syaf’i.

10. Memusuhi Kafir

Islam radikal dengan mengenal konsep pembagian kafir menjadi harbi dan dzimmi. Semua orang kafir itu harbi, musuh agama, harus diperangi, halal harta dan nyawanya.

Semua ayat tentang berlaku baik dengan orang kafir dianggap mansukh, sudah dihapus dan tidak berlaku. Yang berlaku ayat jihad, qital dan perintah bunuh semua orang kafir.

Orang tua Nabi pun selalu disebut-sebut kekafirannya, meski masih dalam ketidak-jelasan status. Mereka hidup di masa fatrah, ketiadaan risalah.

Bahkan para shahabat malah tidak pernah mengungkit-ungkit masalah kekafiran orang tua Nabi SAW karena akan menyakitkan hati Beliau SAW.

Mudah terbakar urusan beda agama, kadang sampai terjadi kerusuhan, pembakaran rumah ibadah bahkan sampai menghalalkan penjarahan dan pembunuhan.

***

Semoga kita selalu dibimbing Allah SWT untuk tetap istiqamah dalam beragama, tidak ghuluw berlebihan, juga tidak tasahul alias menggampangkan. Tetapi bisa seimbang dan di pertengahan.

Amin ya rabbal alamin.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat Lc MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed